Mengkritik Diri Sendiri

Sang Pena - Setidaknya selama kurang lebih 22 tahun saya hidup, saya menemukan bahwa kecenderungan manusia adalah mencari kesalahan orang lain, dibandingkan mencari kekurangan diri sendiri. Lihat saja betapa mudahnya lisan kita melesat bak anak panah, tatkala mengkritik orang lain, mencari kesalahan orang lain, atau sebut saja pembenaran terhadap diri sendiri. Memang ada ya, yang melarang kita mengkritik? Tidak ada. Hanya saja terkadang kita terlewat melampaui batas, ya, batas kewajaran mengkritik, yang lebih menjurus ke arah “menjelekkan”, “merendahkan” atau malah menghina. Biasanya sumbernya sederhana, ketidak objektifan kita dalam menilai sesuatu. Indahnya sebuah lisan jika bertabur kehormatan. Santun terucap, lemah lembut beriring. Kritik itu adalah kebahagiaan bagi penerima, madu bagi mereka yang sedang belajar, hanya saja kita sering terlupa dengan hal-hal sederhana tersebut. Sebaik-baik kritik, tentulah kritik yang terucap dengan BAIK, RAMAH, pun LEMAH LEMBUT...