The 20th Anniversary

Logo Milad ke 20

Rekan yang terhormat, beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 1 Juni 2011 usiaku genap menjadi 20 tahun. Woww ... (lebay) Usia yang tergolong muda untuk rata-rata hidup di Indonesia. Dan jika mengikuti Ittiba’ rasul maka kurang lebih akan tersisa waktu 43 tahun lagi untuk berjuang menjadi khalifatul fil ardhi.
Dan sekelumit tulisan ini merupakan salah satu bentuk syukur atas usiaku yang memasuki kepala 2 (ada seorang sahabat yang berkata “kepala dua” untuk usiaku kali ini hehehe … :p), serta apresiasiku terhadap hobi menulis yang masih fluktuatif, kadang naik hingga mencapai titik puncak, terkadang turun hingga tak ada gairah untuk sekedar menggoreskan pena, atau hanya untuk sekedar menyentuh “mesra” berlama-lama keyboard.
Selalu, alhamdulillah, masih diberi kesempatan untuk bisa menghirup nafas yang segar ini, dan gratis untuk hari yang kesekian kalinya dalam hidupku ini. Tak terasa usiaku sudah demikian tua (terkadang aku masih merasa perlu memuaskan masa kecilku yang konon “kurang bahagia”). Jika sesuai dengan target maka kurang lebih 5-8 tahun ke depan aku kan married hehehe … tapi tentu saja setelah mampu secara emosional dan finansial.
Rekan yang terhormat, untuk milad kali ini aku sengaja menciptakan sebuah gambar khusus untuk memperingatinya. Sebuah gambar sederhana, dengan pola penuh warna, serta bertuliskan milad 20 (untuk usiaku yang ke – 20). Serta berombak, sebagai tanda bahwa usiaku kali ini masih dalam tahap “penyempurnaan”. Dengan demikian maka aku telah mencatat sebuah sejarah untuk ceritaku sendiri di masa depan kelak, atau jika masaku sudah berakhir, web-blog ini akan tetap ada sebagai sejarah dan saksi atas karya dan cita-citaku.
Terakhir, kepada semua yang telah menyampaikan doa dan segala ucapannya, aku hanya bisa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Meskipun hanya terhubung dunia maya, silaturahmi kita tetaplah terjaga. Dan sebuah pesan “Jalan masih panjang, teruslah berjuang!” akan selalu aku ingat dalam qalbu.
Jika aku tidak dapat mencatat sejarah dengan karya konkret, maka aku akan mencatatnya melalui tulisan. Pena akan lebih tajam daripada sekedar pedang!