Khitan adalah Kewajiban!
Oleh: Muhammad Ilham Sayuthy
(Kontributor Senior Sang Pena)
Khitan (Sunat) adalah salah satu syariat yang diwajibkan bagi umat Muslim, selain untuk menjaga kebersihan organ vital dan menimbulkan efek baik untuk kesehatan, Khitan juga merupakan sesuatu yang difithrahkan untuk manusia. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:الْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الْإِبْطِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ
Artinya: “Fithrah itu ada lima: Khitan, mencukur rambut kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memotong kumis.“ (HR. Al-Bukhary Muslim)
Diantara kelima Fitrah (kesucian/kebersihan) yang harus dijaga oleh umat muslim yaitu mencukur rambut kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan memotong kumis adalah sunnah karena bagian tubuh yang dipotong memiliki daya regenerasi dan dapat tumbuh kembali. Namun khusus untuk Khitan adalah wajib karena bagian tubuh yang dipotong tidak memiliki daya regenerasi yaitu tidak dapat tumbuh kembali.
Sejarah khitan sendiri dimulai dengan Nabi Ibrahim (Abraham, Avraam, אַבְרָהָם, إِبْرَاهِيمُ) dan dilanjutkan / diteruskan oleh pengikutnya termasuk Nabi ‘Isa hingga ke masa kini perintah tersebut tetap diikuti oleh umat Muslim. Oleh karena itu khitan ini merupakan syari’at umat-umat sebelum kita juga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang khitannya Nabi Ibrahim:
اخْتَتَنَ إِبْرَاهِيمُ عَلَيْهِ السَّلَام وَهُوَ ابْنُ ثَمَانِينَ سَنَةً بِالْقَدُومِ
“Ibrahim ‘alaihissalam telah berkhitan dengan qadum(nama sebuah alat pemotong) sedangkan beliau berumur 80 tahun.” (HR. Al-Bukhary Muslim)
Seluruh umat Muslim di dunia melakukan Khitan, bahkan bagi yang tidak mampu diadakan program Khitan masal oleh ormas dan pemerintah setempat.
Syariat ini ternyata juga tertulis dalam Alkitab yang diklaim sebagai firman tuhan oleh Umat Kristen, yaitu dalam perjanjian lama:
וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים אֶל-אַבְרָהָם, וְאַתָּה אֶת-בְּרִיתִי תִשְׁמֹר--אַתָּה וְזַרְעֲךָ אַחֲרֶיךָ, לְדֹרֹתָם.
זֹאת בְּרִיתִי אֲשֶׁר תִּשְׁמְרוּ, בֵּינִי וּבֵינֵיכֶם, וּבֵין זַרְעֲךָ, אַחֲרֶיךָ: הִמּוֹל לָכֶם, כָּל-זָכָר.
וּנְמַלְתֶּם, אֵת בְּשַׂר עָרְלַתְכֶם; וְהָיָה לְאוֹת בְּרִית, בֵּינִי וּבֵינֵיכֶם.
וּבֶן-שְׁמֹנַת יָמִים, יִמּוֹל לָכֶם כָּל-זָכָר--לְדֹרֹתֵיכֶם: יְלִיד בָּיִת--וּמִקְנַת-כֶּסֶף מִכֹּל בֶּן-נֵכָר, אֲשֶׁר לֹא מִזַּרְעֲךָ הוּא.
הִמּוֹל יִמּוֹל יְלִיד בֵּיתְךָ, וּמִקְנַת כַּסְפֶּךָ; וְהָיְתָה בְרִיתִי בִּבְשַׂרְכֶם, לִבְרִית עוֹלָם.
וְעָרֵל זָכָר, אֲשֶׁר לֹא-יִמּוֹל אֶת-בְּשַׂר עָרְלָתוֹ--וְנִכְרְתָה הַנֶּפֶשׁ הַהִוא, מֵעַמֶּיהָ: אֶת-בְּרִיתִי, הֵפַר.
9. Dan Tuhan berfirman kepada Abraham,”dan engkau harus memelihara perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu sesudah engkau, sampai keturunan-keturunan mereka.
10. inilah perjanjian-Ku yang harus engkau pelihara antara aku dan engkau dan keturunanmu sesudah engkau: Setiap laki-laki dari antara kamu harus disunat;
11. dan kamu harus disunat kulit khatanmu, dan hal itu telah manjadi suatu tanda dari perjanjian antara Aku dan kamu.
12. dan seorang anak laki-laki berumur delapan hari haruslah disunat olehmu, yaitu setiap laki-laki dalam generasimu yang lahir dirumah, atau yang dibeli dengan uang dari semua bani lain yang ia bukan benihmu.
13. ia yang lahir dirumahmu dan dia yang dibeli dengan uang harus disunat. Dan perjanjianku aka nada didalam dagingmu sebagai perjanjian yang kekal.
14. dan seorang laki-laki yang tidak bersunat, yang kulit khatannya tidak dipotong, orang itu harus dilenyapkan dari antara orang sebangsanya, dia telah mengingkari perjanjian-Ku.
(Kejadian 17:9-15)
וַיָּמָל אַבְרָהָם אֶת-יִצְחָק בְּנוֹ, בֶּן-שְׁמֹנַת יָמִים, כַּאֲשֶׁר צִוָּה אֹתוֹ, אֱלֹהִים.
Dan Abraham menyunat Ishak, anak laki-lakinya yang berusia delapan hari itu, seperti yang telah diperintahkan tuhan kepadanya.(Kejadian 21:4)
Dengan dalil diatas maka, bila Kristen yang taat haruslah pula disunat, bahkan bila tidak disunat harus dilenyapkan dari bangsanya. Namun dalil ini tidak diamalkan oleh sebagian besar umat Kristen, mereka melanggar perintah Tuhan dan malah mengikuti tulisan Paulus (St.Paul) yang manusia biasa, adapun perselisihan tersebut dituliskan pada perjanjian baru.
Καί τινες κατελθόντες ἀπὸ τῆς Ἰουδαίας ἐδίδασκον τοὺς ἀδελφοὺς ὅτι Ἐὰν μὴ περιτέμνησθε τῷ ἔθει τῷ Μωϋσέως, οὐ δύνασθε σωθῆναι.
Beberapa orang dating dari yudea ke antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara disitu:”jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan. (kisah para rasul 15:1)
Dalil diatas adalah awal pembelotan paulus, dia tidak terima dengan ajaran Nabi Ibrahim yang diperintahkan Tuhan, yang dilanjutkan oleh Nabi dan Rasul yang lain seperti Musa dan ‘Isa. Cobalah perhatikan apa yang ditulis paulus dalam surat yang ditulisnya untuk jemaat di Galatia
II. Ἴδε ἐγὼ Παῦλος λέγω ὑμῖν ὅτι ἐὰν περιτέμνησθε, Χριστὸς ὑμᾶς οὐδὲν ὠφελήσει.
III. μαρτύρομαι δὲ πάλιν παντὶ ἀνθρώπῳ περιτεμνομένῳ ὅτι ὀφειλέτης ἐστὶν ὅλον τὸν νόμον ποιῆσαι.
IV. Κατηργήθητε ἀπὸ τοῦ Χριστοῦ οἵτινες ἐν νόμῳ δικαιοῦσθε, τῆς χάριτος ἐξεπέσατε·
2. Sesungguhnya aku, paulus, berkata kepadamu: jikalau engkau menyunatkan dirimu, kristus sama sekali tidak berguna bagimu.
3. Sekali lagi aku katakana kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hokum taurat.
4. Kamu lepas dari kristus, jikalau kamu mengharap kebenaran oleh hukum taurat; kamu hidup diluar kasih karunia.(Galatia 5:2-4)
Dalam hal ini siapakah Paulus sampai berani menentang perintah tuhan, dan mengganti dengan hukum yang baru yaitu bila bersunat maka kita hidup diluar kasih karunia, sedangkan Tuhan sendiri berkata bila tidak disunat haruslah dilenyapkan dari bangsanya.
Yesus yang mereka anggap tuhan / anak tuhan / penjelmaan tuhan dalam wujud manusia saja disunat dan tidak menghilangkan hukum taurat.
Καὶ ὅτε ἐπλήσθησαν ἡμέραι ὀκτὼ τοῦ περιτεμεῖν τό παιδίον, καὶ ἐκλήθη τὸ ὄνομα αὐτοῦ Ἰησοῦς, τὸ κληθὲν ὑπὸ τοῦ ἀγγέλου πρὸ τοῦ συλληφθῆναι αὐτὸν ἐν τῇ κοιλίᾳ.
Dan ketika genap dalapan hari dan ia harus disunatkan, ia diberi nama yesus, yaitu nama yang disebut malaikat sebelum ia dikandung ibunya.(Lukas 2:21)
padahal paulus sendiri disunat dan diajarkan untuk mengikuti hukum taurat, dan diapun mengakuinya.
IV. καίπερ ἐγὼ ἔχων πεποίθησιν καὶ ἐν σαρκί. εἴ τις δοκεῖ ἄλλος πεποιθέναι ἐν σαρκί, ἐγὼ μᾶλλον·
V. περιτομῇ ὀκταήμερος, ἐκ γένους Ἰσραήλ, φυλῆς Βενιαμίν, Ἑβραῖος ἐξ Ἑβραίων, κατὰ νόμον Φαρισαῖος,
4. Sekalipun aku (paulus) juga ada alasan untuk menaruh percaya kepada hal-hal lahiriah. Jikalau orang percaya, maka aku lebih lagi:
5. disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku bunyamin, orang ibrani asli, tentang pendirian tentang hukum taurat aku orang farisi.(Filippi 3:4-5)
Sungguh sangat aneh bila ada orang yang mengaku rasul namun tidak mengindahkan perintah Tuhannya sendiri. Paulus juga menghilangkan perintah sunat lewat suratnya Yng pertama pada jemaat di korintus.
XVIII. περιτετμημένος τις ἐκλήθη; μὴ ἐπισπάσθω. ἐν ἀκροβυστίᾳ τις ἐκλήθη; μὴ περιτεμνέσθω.
XIX. ἡ περιτομὴ οὐδέν ἐστι, καὶ ἡ ἀκροβυστία οὐδέν ἐστιν, ἀλλὰ τήρησις ἐντολῶν Θεοῦ.
18. Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat.
19. sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting menaati perintah-perintah Allah.(1 Korintus 7:18-19)
Ayat diatas sangatlah aneh, karena bila ingin menaati perintah Allah seharusnya seorang itu haruslah disunat. Bukan malah tidak bersunat, seperti yang diajarkannya.
Adalagi dalih orang Kristen masa kini yang mengatakan bahwa sunat daging itu sudah diganti dengan sunat hati, apakah sebenarnya sunat hati itu?
Sunat hati juga merupakan hukum taurat dalam Ulangan 10:16 dan itu bukanlah perintah untuk meninggalkan sunat daging. Jadi yang diajarkan dalam taurat versi mereka adalah dua perintah yang sama-sama harus dilakukan, sunat hati dan sunat daging.
וּמַלְתֶּם, אֵת עָרְלַת לְבַבְכֶם; וְעָרְפְּכֶם--לֹא תַקְשׁוּ, עוֹד.
Oleh karena itu sunatlah hatimu dan jangan lagi engkau tegar tengkuk.(ulangan 10:16)
Semoga dengan tulisan diatas kita semua sadar bahwa Islam adalah agama yang lurus dan tetap memegang teguh prinsip tauhid yang diajarkan oleh para Nabi terdahulu. Terbukti dengan syariat yang terjaga.
Islam tidak meninggalkan Nabi Ibrahim, Ishak, Isma’il, Musa, ‘Isa, dan para Nabi yang lain, bahkan ajaran para Nabi terdahulu disempurnakan oleh ajaran yang dibawa oleh Nabi Terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Wassalam
Ilham
Comments
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.
Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih