Posts

Showing posts with the label Hukum

Pelantikan #FiksiMini

Image
Sang Pena - Pelantikan, malam ini semua serba megah. Kursi yang rontok, patah. Meja yang bubrah. Wajah yang memerah karena marah, entah karena kurang suka atau karena apa. Entahlah. Pelantikan ini seremonial, kadang omong kosong, kadang hanya formalitas. Hanya berkas. Seberkas. Tidak ada yang waras. #catatan malam ini (dalam kondisi) setengah "waras" bagi orang kebanyakan. [Sangpena] dalam keadaan penuh kesyukuran.

Alasan Barat Dibalik Sanksi Iran

Image
Sang Pena - Barat melalui sanksi-sanksi sepihaknya atas Iran, berupaya meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Republik Islam. Mereka secara agresif berusaha mengucilkan Iran dan menghancurkan perekonomiannya. Para analis ekonomi dan masalah strategis menilai bahwa tercapainya tujuan tersebut sebagai target sanksi Barat. Memperhatikan pengenalan Barat terhadap kemampuan Iran dalam menjawab ancaman dan potensi perang, para pemain internasional berkesimpulan bahwa Iran tidak akan mundur selangkah pun dalam mempertahankan prinsip dan hak-hak absolutnya untuk memanfaatkan energi nuklir damai. Terlebih lagi di antara opsi-opsi yang mungkin diambil terhadap Tehran, biaya perang bagi Barat jauh lebih besar ketimbang sanksi. Barat kini mulai membuat perhitungan khusus mengenai dampak tekanan dan sanksi. Mereka berharap bisa meningkatkan tekanan dan menciptakan ketidakpuasan masyarakat Iran terhadap pemerintah sehingga menghentikan program energi nuklir Republik Islam untuk selama...

Tidak Ada Namanya Demokrasi Dalam DK PBB

Image
Sang Pena - Tidak Ada Namanya Demokrasi Dalam DK PBB - Seorang analis politik terkemuka mengatakan Amerika Serikat menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan (DK) PBB untuk melindungi Israel. Dalam sebuah wawancaranya dengan Press TV, Selasa (25/9), Profesor di Universitas Notre Dame, Eugene Dabbous mengkritik struktur cacat dari DK PBB. "AS menggunakan hak veto untuk melindungi Israel," ujarnya. Meskipun PBB memiliki negara anggota lebih dari 190, hanya lima anggota tetap, Rusia, Cina, Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat yang memiliki hak veto. Dabbous mempertanyakan demokrasi dalam DK PBB , di mana beberapa negara tidak memiliki kursi permanen dan beberapa orang lainnya memiliki kekuatan untuk mencegah adopsi resolusi. "Hari ini Dewan Keamanan PBB tidak mencerminkan realitas. Negara-negara seperti Jerman dan Jepang serta India layak memiliki kursi. Pantas memiliki hak yang sama dengan orang Amerika atau Rusia. Tidak ada alasan mengapa dua anggota Un...