Posts

Showing posts from April, 2015

Bisnis Tanpa Modal Ala Rasulullah

Image
Ilustrasi sangpena.com | Kebanyakan dari kita ingin memulai bisnis dengan modal kecil sedang profit besar. Itu masih hal wajar, bagaimana kalo kita memulai bisnis tanpa uang milik kita sepeser pun lalu profit mengagumkan. Ini baru hebat. Mau tau kuncinya? Adalah Nabi Muhammad SAW yang memulai bisnis tanpa modal uang. Dengan lahir sebagai yatim dan usia 6 tahun menjadi piatu, beliau tidak memiliki harta warisan sedikit pun. Anda pasti mengetahui bahwa modalnya adalah kejujuran dan amanah. Sehingga beliau diberi gelar Al-Amin (orang yang terpercaya) oleh masyarakat suku Quraisy pada usia mudanya. Dengan begitu, banyak pengusaha-pengusaha yang bekerja sama dengan Nabi Muhammad SAW, salah satunya adalah Khadijah seorang janda kaya raya yang kemudian hari menjadi istri beliau. Teladani saja beliau, pertama yang dilakukan bukan memantaskan isi dompet buat modal bisnis tapi jujur dan amanah . Karena bukan hal yang mudah ketika mengemban dan mempertahankan kejujuran. Sampai kit

Tunjukkan Kekuatan Mereka!

Image
sangpena.com | Orang sering membuat kesalahan dalam pengembangan pribadi, ketika terlalu berfokus pada kelemahan diri. Akibatnya mereka coba menyangga kelemahan itu sendirian, alih-alih memaksimalkannya menjadi kekuatan. Maka, juga suatu kesalahan jika siapapun Anda hanya berfokus pada kelemahan, diri sendiri ataupun orang lain. Orang yang menyatakan diri sebagai “pakar”, "ahli", "master" dan hanya sekedar menunjuk kesalahan orang lain, tidak akan memenangi hati orang tersebut. Kebanyakan orang menghindari orang-orang seperti itu. Dan, Anda pun akan menghindari saya (semisal) ketika saya bicara, hanya menunjuk kesalahan anda terlalu yang banyak. Sebaliknya, kita perlu berfokus pada upaya menemukan kekuatan orang dan menunjukkannya pada mereka. Sebagian besar orang memiliki kekuatan yang jarang digunakan. Tidak diketahui, atau belum ada seseorang untuk mengetuk kekuatan itu __ membukanya. Kekuatan tersebut bisa berupa pengetahuan, kemampuan umum, kepribadian,

Jangan Pernah Gunakan Palu

Image
Ilustrasi (munthu.com) sangpena.com | Jangan pernah menggunakan sebuah palu untuk memukul lalat di kepala seseorang. Kita, tentu saja sebagai manusia pasti pernah melakukan namanya kesalahan, kekurangan sekecil apapun. Hal yang sama juga terjadi di setiap orang di sekitar kita. Kita bukan manusia suci yang terbebas dari berbuat kesalahan dalam hidup. Maka, rasanya akan berdosa sekali jika kita menghakimi kesalahan kecil seorang sahabat, melupakan banyak kebaikan yang mungkin pernah dilakukannya. Perjuangannya yang pernah kita lewatkan dalam kebersamaan. Seperti sebuah kata bijak di atas, jangan pernah menggunakan palu untuk memukul lalat di kepala seseorang. Jangan pernah menghancurkan sebuah persahabatan, silaturahim dan ikatan seiman, hanya karena kesalahan kecil yang sejatinya dapat diperbaiki dan dimaafkan. Dalam sebuah hubungan, percikan api pasti akan muncul, dialah penghangat yang akan merekatkan dan awal menghargai satu sama lain. Jika anda berharap memiliki kawan yan

Buatlah Tindakan, Bukan Perkataan

Image
sangpena.com | Kita semua pasti pernah mengalami masa kecil, kemudian sekolah, kemudian naik dan terus naik hingga jenjang perkuliahan (yang beruntung). Bisakah anda mengingat kata pertama yang bisa Anda baca lalu ucapkan ketika SD? Masihkah anda mengingat pesan kepala sekolah saat perpisahan SMP? Atau masih ingatkah pesan yang disampaikan Rektor saat wisuda. Saya tidak yakin anda bisa mengingat semuanya. Kecuali pada beberapa kasus tertentu: orang yang memiliki daya ingat tajam. Hanya saja, sebagian dari kita (mayoritasnya ya) memang terlahir dengan daya ingat yang kurang maksimal. Atau, buat yang sudah menikah, masihkah anda ingat semua pesan yang disampaikan oleh penghulu saat akad? Yang belum nikah, ingat pesan penghulu di pernikahan temannya? hehe :p Saya yakin, tidak semua bisa mengingat dengan jelas, apalagi mendeskripsikan ulang tentu lebih sulit. Tetapi saya berani bertaruh, 101% haqqul yakin, bahwa anda pasti ingat bahwa anda pernah sekolah, pernah diwisuda, hingga p

Dalam Halunisasi (?)

Image
sangpena.com | Dalam halusinasi, kanjeng mami merasa memiliki negeri ini Dicengkeramnya erat, tak akan dilepas selagi ada petugas yang menjabat Tidak urusan dia jadi apa, atau dipilih siapa, yang jelas dia ditugaskan siapa. Macam-macam, awas! Takabur? atau merasa di atas angin kekuasaan. Melampiaskan syahwatnya yang tertahan sakit hati 10 tahun... Olala, Maafkan kami pak petugas partai, silaunya kekuasaan telah menjadikan kanjeng mami lupa, bahwa engkau dipilih dari rakyat, oleh dan untuk rakyat. Bukankah begitu rumusnya? Semoga (alm) bapak kanjeng mami tidak malu dalam istirahat panjangnya. Karena, dalam nama kanjeng mami, terabadikan nama beliau...

Situs Diblokir? Bikin Lagi, Dakwah Must Go On!

Image
Blokir (Ilustrasi) sangpena.com Iya, semudah judul itulah saat ini yang perlu kita pahami. Situs diblokir, bukan berarti dakwah selesai, bukan berarti perjuangan sudah mentok. Justru ini adalah batu lompatan, agar kita melompat lebih tinggi, berbuat lebih lagi. Dakwah sedang diuji di era Pemerintahan Jokowi. Rakyat, terutama muslim sedang diuji dengan pola "Test The Water". Pemerintah akan menyampaikan suatu wacana, jika riak dan ombak gelombang penolakan datar, maka kebijakan (wacana) tersebut akan diterapkan. Tetapi jika terdapat riak dan gelombang penolakan besar, maka Pemerintah akan buru-buru ngeles dengan berbagai dalih. Kita tentu masih ingat saat Mendiknas mewacanakan penyeragaman do'a di sekolah. Saat terjadi penolakan, buru-buru deh diklarifikasi dan bla-bla-bla. Pun, saat kemarin terjadi 19 situs Islam yang diblokir, twitter resmi Kemenag ikut mempublish gambar tersebut di cuitannya, tapi saat rame kontra, Menteri Agama menyatakan bahwa dia belum meng