Posts

Showing posts with the label Cinta

Surat Cinta Untuk Anakku

Image
  sangpena.com |  Surat ini ditulis kang Fahd, sengaja dipublish ulang di sini. Semoga beliau berkenan, semoga beliau ikhlas kata-katanya yang sederhana dan menyejukkan dibagikan ke semesta alam. Selamat membaca :) Alkemia Malaky Pahdepie, apa kabarmu hari ini? Ketika aku menuliskan surat ini untukmu, sekitar 12 tahun yang lalu dari tahun yang tercetak di kalender mejamu, ibumu sedang ikut terlelap setelah beberapa saat yang lalu menyusui dan menidurkanmu. Ketika itu, usiamu baru tiga minggu. Mungkin ini terdengar lucu. Tapi, demikianlah, aku menuliskan surat ini untuk kamu baca di masa depan. Bagaimana sekolahmu? Jika kamu tak suka matematika, tenang saja, jangan terlalu mencemaskannya. Dalam hidup yang sesungguhnya, setidaknya seperti yang aku jalani sekarang, banyak rumus matematika yang nyatanya tak begitu terpakai di keseharian. Tetapi jika kamu suka matematika, mungkin kamu mewarisi bakat cemerlang ibumu yang dia sendiri sering tak menyadarinya. ...

Jatuh Cinta Itu...

Image
sangpena.com | Cinta bisa jatuh kepada siapa saja, dimana saja, kapan saja. Tidak peduli anda raja, jika garis menakdirkan anda mencintai seorang rakyat jelata, maka cintalah anda. Tidak urusan anda sedang dimana, di belahan bumi manapun, jika anda dipertemukan dengan belahan hati, maka cintalah anda. Tidak perlu menunggu waktu yang tepat, tanggal yang bagus, jika ia tiba maka cintalah anda. Sebuah perjumpaan beberapa menit di gang yang sempit - lagi bau - bisa memulai awal sebuah cerita bernama cinta. Pertemuan di masjid yang sama, di majelis tempat anda belajar. Atau sebuah gang yang sama tempat anda pulang. Bahkan, jodoh bisa karena nomor telepon yang nyaris sama, hanya beda beberapa digit angka paling belakang. Cinta cenderung hadir karena hal-hal yang sifatnya "biasa". Biasa bersama, biasa bersua, biasa berdiskusi dan biasa bertukar pikiran. Lama kelamaan akan timbul rasa yang membuat anda susah tidur :D | ada harap dan doa yang berapi-api, bahkan...

Surat Untuk Anak - Anakku

Image
Sepucuk Surat dari Ibu dan Ayah,,, Anakku, Ketika aku semakin tua, Aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukku Suatu ketika aku memecahkan piring, Atau menumpahkan sup di atas meja, karena penglihatanku berkurang Aku berharap kamu tidak memarahiku. Orang tua itu sensitif... Selalu merasa bersalah saat kamu berteriak. Ketika pendengaranku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan, Aku berharap, kamu tidak memanggilku "Tuli!" Mohon ulangi apa yang kamu katakan, Atau menuliskannya. Maaf, anakku... Aku semakin tua Ketika lututku mulai lemah, Aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantuku bangun Seperti bagaimana aku selalu membantu kamu Saat kamu masih kecil, untuk belajar berjalan... Aku mohon, jangan bosan denganku. Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakan, Seperti kaset rusak ... Aku harap kamu terus mendengarkan aku. Tolong jangan mengejekku, atau bosan mendengarkanku. Apakah kamu ingat ...

Obral Cinta :) #a must read!

Image
Sang Pena - Tulisan yang bagus untuk kita renungkan, yuk :) selamat membaca.  “Cinta, jangan gitu dong sama adeknya, ya gadisku…” ia berkata seperti itu ketika melihat anak sulungnya ‘mengganggu’ sang adik. “Cintaku, mau diseduhkan teh hangat?” tatap matanya penuh sayang, memancar kasih sambil bibir mengulas senyum, ketika ia menawarkan minum teh kepada suaminya. “Hello boy, kasep, mama ngaji dulu, ya sayang…” begitu ujarnya ketika sang bayi, putra bungsunya yang baru berusia enam bulan merengek-rengek. “Pinjamkan mainannya ke Adek, main sama-sama ya, cinta. Naaah, begitu dong, good girl…” katanya ketika mendamaikan ‘keributan’ antara anaknya dan teman anaknya yang sama-sama balita. Sejuk, tentram, teduh rasanya ketika mendengar dan menyaksikan langsung bagaimana teman saya ‘mengobral kata-kata cinta’ dalam obrolan, celetukan, komunikasi sehari-harinya. Mereka keluarga muslim muda yang tampak harmonis kehidupan rumah tangganya. Saya tergelitik ingin tahu rese...