Posts

Showing posts from June, 2012

345. Opini - Jakarta dan Indonesia

Image
Sang Pena - Opini - ( Dimuat Kampus Okezone) Sebagai warga yang tidak pernah dibesarkan oleh Jakarta, penulis cukup tahu diri untuk tidak menuliskan sesuatu yang penulis sendiri tidak ketahui secara gamblang. Sehingga dalam sekelumit tulisan ini penulis membatasi tulisan pada aspek-aspek tertentu yang memang sudah menjadi wawasan bagi kebanyakan orang tentang Jakarta. Berbicara soal Jakarta, mau tak mau secara tidak langsung kita turut pula membicarakan Indonesia, Negara kita. Sebagai Ibukota Negara sekaliber Indonesia, tentu Jakarta tak lagi “semlohai” atau “seksi” di mata publik. Tetapi lebih dari itu, Jakarta adalah magnet, manifestasi dari segala bentuk kehidupan di Indonesia, sekaligus gambaran secara umum yang mewakili Indonesia di mata dunia. Jakarta menjadi magnet, sebuah daya tarik yang teramat kuat, utamanya bagi pendatang yang berasal dari daerah-daerah. Mereka berbondong-bondong, dengan harapan dan asa bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik di Ibukota. Meskipun, ke

344. Biografi Ahmad Wahid

Image
Sang Pena - Seseorang yang dikenang, adalah yang mampu menempatkan namanya dalam sejarah, tak peduli seberapa lama hidupnya, dan apa yang dilakukannya, tetapi seberapa besar kontribusinya untuk memberikan perubahan dan pencerahan bangsa. === Pembaca yang budiman, Ahmad Wahib adalah sosok pemikir muda yang namanya cukup dikenal di masyarakat cendekia Indonesia . Sejarah telah mencatat namanya dengan tinta emas, karena semangatnya yang begitu besar untuk membumikan toleransi di Bumi Indonesia. Maka, pada kesempatan kali ini, dengan sedikit mengutip yang banyak dari situs Ahmad Wahib Inspirasi untuk Toleransi , saya mempersembahkan kembali sebuah biografi dari tokoh yang layak diketahui oleh para generasi muda Indonesia. Selamat membaca :) AHMAD Wahib lahir di Sampang, Madura, pada 1942. Wahib tumbuh dewasa dalam lingkungan yang kehidupan keagamaannya sangat kuat. Ayahnya adalah seorang pemimipin pesantren dan dikenal luas dalam masyarakatnya. Tapi ia juga adalah orang yang berpikir

343. Top Search Google Insight 27 Juni 2012

Image
Sang Pena - Saya hanya berbicara sedikit seputar SEO, tapi insyaAllah paham lebih banyak dalam prakteknya.  Jika rekan Blogger sering membuat postingan yang secara isi bisa dikatakan berkualitas, namun tidak kunjung memiliki pengunjung apalagi komentar. Perlu kiranya kita ditelusuri dan dilaksanakan perbaikan "perilaku" agar setiap postingan yang dibuat memberikan manfaat di internet.  Salah satu yang sering saya lakukan, terutama ketika hendak membuat sebuah postingan, adalah melihat kata kunci yang sedang trend saat itu. Usahakan ya, jangan copy paste , karena Google lebih paham tentang hal ini.  Nah, salah satu teknik yang sering saya gunakan adalah menggunakan Tools milik Google yang namanya Google Insight for Search. Tools sederhana ini bisa menunjukkan kata kunci yang paling mengalami peningkatan dan dikunjungi oleh pengguna Google dalam kurun waktu tertentu, bisa harian, bisa mingguan, atau bulanan. Tergantung apa yang hendak kita cari.  Seperti kata kunci yang p

342. Coba Kalau Puisi Itu Kau Ciumkan di Bibirku

Image
Sang Pena - Puisi - Oleh : Yos Yuswinardi * coba kalau puisi itu kau ciumkan dibibirku; sepi menjelma kembang api dikepalaku; meledak; kemeratak; nyalak! pekak! serasa mulia; sesak doa-doa; lantak dosa-dosa; rembang agung angkasa; ini dada menggema; menggedor-gedor kaca-kaca dan jendela; ini mulut menyulut; merapal yang kabut dan maut; didetak jantung dan nadi menggelayut; namamu; namamu; yang lembut dari segala sebut; hendak jadi apa aku tanpamu? tualang tanpa galang; tersesat dirimba lengang; karang; jalang; arang!  * Penulis, mengaku lahir di Blora. Program tak dikenal di Sistem Operasi Berbasis PINUX :D

Logo PIMNAS 25 UMY 2012

Image
Sang Pena - Tak pernah terfikirkan, bahkan mimpi saja belum untuk menginjakkan kaki saya di ranah PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional). Namun, ternyata Allah berkehendak lain. Saya berkesempatan untuk hadir di sana bersama TIM PIMNAS yang lolos dari Universitas kami. Bersama 400 PKM lain yang lolos. Alhamdulillah :) Salam Pemenang! Jika anda termasuk salah satu mahasiswa yang beruntung dari ratusan proposal yang lolos.  Pada kesempatan kali ini, dalam keadaan yang penuh sekali dengan kesyukuran. Saya hendak menyebarluaskan informasi seputar PIMNAS, yang pada kesempatan kali ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Jogjakarta. Dimulai dari logonya dulu yaa :) Yupp, cekidot! berikut penjelasannya (dari situs PIMNAS UMY) Setiap penyelenggaraan PIMNAS mempunyai logo yang bersifat semi permanen dan hanya nama kota dan tempat penyelenggaraan serta penyesuaian tahun pelaksanaan yang sedikit mengalami perubahan. Beberapa contoh logo PIMNAS termaksud dari penyelenggaraan PIMNAS 4

Raimuna Nasional X Pramuka Tahun 2012

Image
Sang Pena - Beberapa tahun silam, saya pernah aktif di pramuka. Bahkan lebih dari itu, saya pernah menjelajah Purbalingga ketika berstatus Ketua DKS Saka Bhayangkara Polsek Kedungtuban. Sebuah kenangan teramat manis, sekalipun di akhir acara terpaksa masuk rumah sakit karena cuaca yang ekstrim. :) hehe Salam Pramuka! Hari ini, entah untuk hari ke sekian kalinya jika dihitung dari hari pertama saya berseragam pramuka. Dulu, waktu SD pramuka merupakan satu-satunya Ekstrakurikuler yang mendapat animo cukup besar. Maklum, kegiatannya selalu menyenangkan; nyanyi-nyanyi, game, mencari tanda jejak, dan lain-lain. Jika ada kawan yang pernah aktif di pramuka, tentu sudah mengetahui seperti apa kegiatannya :) Hari ini pula, untuk pertama kalinya di bangku kuliah saya aktif kembali setelah lama "mati suri" dari gerakan kepanduan. :) Jujur, rasanya senang. Dan seperti bertemu dengan kawan lama, reuni akbar di dalam kalbu, dan semacam sebuah janji tak kasat mata untuk menyatakan kemba

Cerpen: Takdir Langit

Image
Sang Pena - Cerpen - Oleh: Badai Ekananda * (Dimuat harian SINDO ) Itu pagiku. Bukan pagi imitasi yang sakau. Tanpa celah kelabu. Tak ada buram menyembur menyentuh. Pagi yang setia menebar embun. Pagi yang tawajuh. Benar, ada buliran air meluncur dari langit pertama. Bahkan, itu bukan pagi biasa. Dia adalah sang fajar dari singgasana- Nya. Langit pun harus rela layu membelah demi cahaya langit merah jingga itu menampangkan muka. Sejuknya lembut memberingas kulit. Hembusnya bisa menggelinjangi poripori. Ah, damainya berdamai dengan ufuk yang mulai merebak. Damainya menyapa langit yang baru bangun dari tidur tanpa kasur. Ih, iya. Begitulah langit. Hari itu memang tampak menyejukkan. Tapi, di lain masa, langit pun akan tampil cemberut, berwajah awut. Sekelibat dia bisa sangar bermetamorfosis menjulurkan abu-abu hitam, lalu menumpahkan tangisan kalut. Langit dalam tempo-tempo, akan melanglang menjadi mahakala yang bisa membumikan apa saja. Bisa memproduksi hujan es, me

Puisi - Diam

Image
Sang Pena - Puisi - Oleh : Anonim Diam ... Mencintaimu, mengagumi dan berharap Tanpa berkata, berharap suatu saat nanti kau kan tahu Hati ini kan tetap menunggu Tuk temukan semua jawaban darimu Andai pelangi dapat bercerita Mungkin diam kan terbuka Tapi, inilah fakta Allah maha sempurna Agar hati tetap terjaga terhindar dari hinanya siksa Cinta itu menari diatas hati ini Seindah tarian sang pena diatas lembaran suci Menoreh tinta, mencipta cinta Menghibur penantian hati yang tak pasti Yakin akan diri, penantian ini takan sia-sia Dengan beralaskan ikhlas dan sabar Engkau yang sempurna, tetaplah bersahaja Menjadi penerang bagi gelapnya kehidupan Hati ini tetap terdiam Menjaga rasa cinta yang takan mati

Cerpen : Lily Verhoeven

Image
Sang Pena - Cerpen - Lily Verhoeven - Oleh : Candra Dewi Dian Puspitasari* (Tulisan ini dimuat harian SINDO 17 Juni 2012) Rumah keluarga Verhoeven yang terbiasa sunyi kedatangan tamu, Miriam, perempuan Belanda totok dengan gaun biru menjuntai hampir menyentuh lantai. Langkah dan pandangannya terhenti pada lukisan yang amat menawan. “Ahai… siapa empunya wajah cantik dalam lukisan itu?”tanya Miriam ketika melihat lukisan gadis bergaun putih panjang dengan rambut panjang hitam terurai yang dipajang di ruang tamu keluarga Verhoeven. “Lily, adik perempuanku,” jawab Geert Verhoeven. “Tapi aku tak pernah melihatnya di rumah ini, lagi pula wajahnya berbeda dengan engkau.” “Kami lain ibu dan ia baru didatangkan kemari sebulan ini dari kampungnya.“ “Oh…. sudah lama aku tak mengunjungi rumah ini, rupanya telah ada perubahan yang tak kuketahui,teman.” Miriam mengerti tanpa harus dijelaskan oleh Geert,teman sekolahnya semasa di HBS itu. Rupanya Lily seorang anak Indo yang dia

Kembali ke Soekarno

Image
Sang Pena - News - Oleh : Hilmia Wardhani* Minimnya pasokan energi menjadi polemik yang laris manis diperbincangkan setiap tahun. Polemik ini dinilai merupakan ironi karena sesungguhnya Indonesia bukanlah negara yang miskin energi,tetapi malah sebaliknya. Negara kita kaya akan batu bara,minyak,dan gas sebagai sumber energi tidak terbarukan. Sayang,sumber energi tersebut malah diekspor berlebihan ke luar negeri sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara optimal di negeri sendiri. Indonesia tercatat sebagai pengekspor batu bara terbesar di dunia.Tahun 2011, ekspor batu bara mencapai 340 juta ton (Kompas.Com, 1/6). Sungguh disayangkan jika batu bara sebanyak itu hanya dijadikan komoditas ekspor. Mengapa? karena hobi mengekspor batu bara berdampak pada minimnya peran benda tersebut sebagai pendorong perekonomian bangsa. Batu bara digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap yang menjadi roda penggerak industri. Asumsinya adalah jika proses produksi optimal,

Daftar 50 Promising University Indonesia

Image
Idealnya, sebuah pendidikan memang memilih "tempat" yang sudah memiliki nama. Namun, apakah cukup? Jelas tidak. Personal masing-masing juga mempengaruhi output dari proses pendidikan itu sendiri.  Sang Pena - Berita Kampus - Pembaca yang terhormat, jika anda termasuk salah satu mahasiswa yang saat ini sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi (swasta ataupun negeri). Tentu anda bertanya-tanya, sudahkah kampus tempat anda menuntut ilmu tersebut merupakan salah satu yang diunggulkan negeri ini? Yuk  kita cek :) #Saya pribadi tidak menempuh pendidikan di salah satu dari kampus di bawah ini.  daftar 50 universitas terbaik di indonesia : (Update Maret 2012) 1 Institut Teknologi Bandung 2 Universitas Indonesia 3 Universitas Gadjah Mada 4 Universitas Gunadarma Depok 5 Universitas Pendidikan Indonesia 6 Universitas Diponegoro Semarang 7 Universitas Sebelas Maret Surakarta 8 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 9 Universitas Airlangga Surabaya 10 Institut Pe

Mandek(G) Mundur atau Stagnan?

Image
Saya sedih, beberapa bulan ini tidak ada satupun tulisan yang dimuat media :( Sang Pena - Saya penulis. Dan keadaan ini sudah saya tanamkan jauh-jauh hari bahwa saya memang ingin fokus pada bidang ini. Sekalipun bukan disiplin ilmu yang saya pelajari. Tapi ternyata sulit kawan, entahlah. Semoga lewat tulisan ini, sedikit beban ini dapat teratasi. :) Salah satu dampak nyata ketika saya berhenti menulis, atau lebih tepatnya tidak terlalu aktif menulis kini sudah mulai terasa : kurang semangat, dan ada semacam penyesalan kecil. Padahal, sebelumnya saya termasuk aktif menulis, dan beberapa memang dimuat media. Kini, hanya beberapa percikan kecil saja yang masih terlihat. Seperti terakhir menjadi pembicara tentang Motivasi Menulis Mahasiswa di salah satu organisasi mahasiswa di kampus.  Saya sendiri sempat bertanya-tanya, apa gerangan yang menjadikan saya seperti ini. Berhari-hari hanya ada semangat kecil dan nol aksi. Sedangkan tema-tema besar yang pada bulan-bulan lalu selalu saya kej

Puisi ... (Tanpa Judul I)

Image
Sang Pena - Puisi - Entahlah, sekarang isinya selalu seperti ini :) Waktu - Oleh : Lyla K.* Aku melihatmu Di antara lipatan buku Kala membaca... Menyentuhmu Di setiap tulisan Kala menulis... Di terik siang Dalam badai hujan Dalam rinai gerimis Kala matahari terbit Tenggelam dan hilang Hanya dirimu Tak terganti Karena engkaulah waktu Penguasa hidup Bahagia Dan kematian Selamat pagi waktu, Kini Aku menyapamu. #Masjid Baitussalam, setelah shubuh Penulis, menurut diri sendiri :)

Update Alexa Rank Juni

Image
Saya memang menyukai hal-hal sederhana, termasuk postingan sederhana. Katanya variatif? Lha ya ini variatif :p Sang Pena - News - Sebenarnya saya kurang begitu paham tentang fungsi alexa rank, setahu saya hanya meranking blog-blog bagus di dunia ini. :) Kalau Blog Sang Pena termasuk tidak ya? Ya, bisa jadi masuk, bisa jadi tidak masuk, maklum kriteria blog "bagus" dan "baik" apalagi ditambah "benar" memang variatif.  Hari ini,sama sih seperti hari yang lain. Hanya saja, ada sedikit yang berbeda. Lebih tepatnya berubah :) karena Blog Sang Pena, untuk pertama kalinya masuk angka di kisaran 2jutaan :) *horeeee* #tampartampartampar :D Ya, memang maklum, karena sebelumnya belum pernah mencapai angka spektakuler ini. *apa iya, biasa :p Untuk lebih detailnya, dan percaya *kepada hasil* silahkan menikmati pemandangan snapshoot berikut ini :   Yap, secara Global Rank blog ini menempati urutan ke 2.800.861, secara nasional di 66.893 (repot banget :D ) dan memi

Bukan, Dia Bukan Sastra

Image
Sang Pena - Puisi - Oleh Lyla K.* Sayang, bukan aku lebih memilih dia Maka mengertilah Karena dia Hanyalah sosok kata Sastra, prosa, sajak pena Mengertilah Dia tak bernyawa Tapi mampu menghidupkan Menyadarkan Dan bermakna Maka datangilah dia Di lembaran kertas Di lipatan buku Peluklah, Agar kau tau, Agar kau mengenal Agar kau mencintai Sastra Repost ulang status facebook diri sendiri. * Adalah mahasiswa (konon katanya), masih belajar menjadi manusia. 

Puisi : Sastra, Bumi, Manusia

Image
Sang Pena - Puisi - Oleh Lyla K.* Aku ingin menyusunmu Merangkaimu Dari kumpulan perca Dari debu Dan batu Menjahit lukamu Dengan sutra sastra Agar Senyummu kembali Apa? Bukan, aku bukan mencari keuntungan Bukan pula rupiah Aku mencari ketenangan Dari baris kata Dari huruf Dari sastra Di bumi manusia Juni, Repost Ulang Status Facebook. * Penulis adalah manusia, lahir di Blora, nyeleneh dan aneh. 

Membaca & Memberi Makna Warisan Kebudayaan

Image
Sang Pena - Oleh : Mohamad Sobary* - Mari kita robohkan segera Istana Negara, gedung yang sekarang kita sebut istana itu,karena dia warisan kolonial Belanda. Mari kita robohkan sampai ke fondasi terakhirnya, Istana Bogor itu, karena dia warisan kolonial Belanda. Mari kita hancur luluhkan Istana Cipanas itu, karena bukankah di juga warisan kolonial Belanda? Kemudian kita akan bergerak menghancurkan semua gedung tua, warisan “berapa banyak abad lewat”—ini ungkapan penyair Sutardji Calsoum Bahri—yang kini masih berdampingan secara damai dengan kita. Gedung-gedung bank, kantor-kantor pos, gedung- gedung pengadilan Belanda dulu, semua stasiun, semua rel kereta yang membentang dari satu stasiun ke stasiun lainnya, semua itu warisan kolonial Belanda. Jalan-jalan raya, di mana saja, selama itu warisan Belanda, hancurkan setandas- tandasnya, karena semua itu Belanda yang dulu membikinnya.Jalan Daendels, dari Anyer sampai Panarukan, juga harus disikat karena itu warisan Daen

Akhir Perjalanan - Sebuah Cerpen

Image
Perjalanan tak selalu selamanya berakhir mulus, kadang ada pahitnya, kadang ada manisnya.  Sang Pena - Cerpen - Oleh : Ahmad Puryono* (dimuat Harian Sindo, 3 Juni 2012) Lelaki itu tertunduk lesu. Wajahnya menekuri lantai pengadilan. Pikirannya melayang- layang seperti awan yang tertiup angin. Pendengarannya tak lagi menyimak suara hakim yang membacakan putusan atas kasusnya. Dan hari itu,bisa jadi hari paling panjang dalam sejarah hidupnya. Sebab,ketukan palu hakim tiga kali, telah memvonisnya dua belas tahun penjara.Ia merasakan, langit-langit ruang pengadilan seolah runtuh,lebih dahsyat dari sekedar guntur yang menggelegar di siang bolong dan menyambar pucuk nyiur. Tanpa sadar, seorang petugas kejaksaan menepuk pundaknya. Ia terperanjat. Sama sekali tak menyadari jika pembacaan putusan telah usai. Lelaki itu, Karim Kamaluddin, mantan Ketua Komisi XX Dewan Permusyawaratan Rakyat Jelata, tanpa ekspresi, kuyu dan lunglai, dituntun dua petugas kejaksaan dan dikawal

Pengarang Paling Top Se-Dunia

Image
Manfaat dari milis rupanya sangat besar, salah satunya ya (menurut saya pribadi) bikin postingan yang bermanfaat :) terima kasih kepada mas Yon Achmad :) semoga berkenan tulisan blognya saya repost di Blog Sang Pena Sang Pena - News - Writing - Oleh Yon Achmad : Seorang pengarang… Dia sering marah terhadap segala sesuatu dan selebihnya dia merasa tertekan. Omongan-omongannya “dalam”. Selalu punya gagasan menakjubkan untuk dijadikan Plot novel berikutnya Tapi dia selalu membenci novel yang baru saja diterbitkannya… Begitu kesan Paulo Coelho pengarang paling top se-dunia (menurut saya) saat mengawali karirnya. Dan, kemudian yakin kalau pengarang tak sepenuhnya begitu. Walau kadang ada juga yang semacam itu. Mengenai cita-cita jadi pengarang, Paulo Coelho sudah punya niat hanya jadi pengarang sejak umurnya 15 tahun. Dia berkata pada ibunya “Aku sudah tahu panggilan jiwaku. Aku kepingin jadi pengarang.” “Sayangku,” Ibunya menyahut dengan sedihnya. “Ayahmu seorang i

Puisi - Galau

Image
Entahlah, orang ini terlalu eksentrik. Bahkan galaupun dipuisikan :) Selamat membaca! dan jangan ketularan galau :D Sang Pena - Puisi - Galau Oleh : Yuswinardi* Dalam mata sayumu yang mengerjap muram. Aku terdampar. Terkapar. Menggelepar. gemetar. Terbenam. Cekam! Dalam! Malam-malam kelam. Hitam! Legam! Memelukmu diam. Bahasa cinta yang terdalam. Remuk menghunjam. Rajam! * mengaku sebagai pendiri Hysteria Underground, belum juga lulus dari Universitas Diponegoro :D Lahir di Blora :) [Sang Pena]  

Mewujudkan Mimpi Founding Father's

Image
Sang Pena - Opini - Oleh Dian S Pangribuan* ( Seputar Indonesia -4 Juni 2012) Syarat utama sebuah bangsa menurut Ernest Renan adalah kehendak untuk bersatu (le desir d’etre ensemble) dan dengan memahami Pancasila dari sejarahnya dapat diketahui bahwa Pancasila merupakan sebuah kompromi dan konsensus nasional. Karena Pancasila memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. Mengenai hal itu,Kirdi Dipoyudo (1979) menjelaskan: “Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak asasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak se

Toleransi Indonesia

Image
Entah kenapa, membumikan Toleransi di bumi Indonesia seperti usaha keras dengan kosong untuk merobohkan Tembok Berlin. Entahlah ... Ada email menarik dari seorang Kawan, perlu kiranya untuk saya publish di Blog Sang Pena. Kaitannya dengan toleransi. Sang Pena - Salam Nasionalisme Indonesia! KH. Hasyim Muzadi, Presiden WCRP (World Conference on Religions for Peace) dan Sekjen ICIS (International Conference for Islamic Scholars), yang juga Mantan Ketum PBNU  tentang tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia oleh Sidang PBB di Jeneva : "Selaku Presiden WCRP dan Sekjen ICIS, saya sangat menyayangkan tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia . Pembahasan di forum dunia itu, pasti karena laporan dari dalam negeri Indonesia. Selama berkeliling dunia, saya belum menemukan negara muslim mana pun yang setoleran Indonesia . Kalau yang dipakai ukuran adalah masalah AHMADIYAH, memang karena Ahmadiyah menyimpang dari pokok ajaran Islam, namun selalu menggunakan stempel Islam dan beror

PTN-PTS, Bersinergi Membangun Bangsa

Image
Sang Pena - Sebenarnya kurang bijak ketika membahas mana yang lebih baik, membandingkan antara perguruan tinggi negeri dengan perguruan tinggi swasta. Karena keduanya sama. Sama-sama memberikan kontribusi, dan sama-sama berdiri dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Memang, ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa perguruan tinggi negeri selalu selangkah lebih baik dibandingkan swasta, baik dari segi infrastruktur pendukung perkuliahan, maupun dukungan dari pemerintah. Hal ini benar adanya. Namun, tidak dipungkiri pula bahwa tidak sedikit perguruan tinggi swasta yang tidak kalah bergengsi dibandingkan perguruan tinggi negeri. Bahkan dari segi perkembangan telah jauh lebih pesat melampaui perguruan tinggi negeri. Menyikapi realita yang demikian, jelas tidak bisa indikator negeri dan bukan negeri (swasta) yang dijadikan pedoman dalam penilaian. Karena memang, pada dasarnya keduanya berdiri dengan tujuan jelas : mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukan malah bersaing memperebutkan mahas