Muhammad Nabiku' & Klip Yusuf Islam
Kapanlagi.com - Lagu religi Muhammad Nabiku yang biasa dinyanyikan Hadad Alwi, beredar dalam bentuk VCD, padahal pihak produser tidak pernah merilis versi videonya. Lebih sial lagi, di dalam video itu disisipi adegan bermuatan isu SARA.
Manager operasional Hadad Alwi, Ahmad saat dihubungi KapanLagi.com™ melalui telepon, Senin (18/10), mengungkapkan pihaknya telah melakukan penelitian terhadap video tersebut sejak beritanya beredar luas.
"Ternyata itu klip dari Yusuf Islam seorang musisi yang mualaf asal Inggris yang berjudul A Is for Allah. Dalam klip tersebut menceritakan tentang seorang anak yang belajar menulis, huruf A untuk Allah, dan ada beberapa huruf yang dilanjutkan dengan nama-nama Nabi," ungkap Ahmad.
"Sampai si anak tersebut menuliskan nama Jesus karena di sana nama Nabi Isa disebutnya Jesus, tapi dalam klip tersebut tulisan tersebut diperbaiki dengan menulis Isa," sambungnya.
Menurut Ahmad, video itu sebenarnya tidak memiliki masalah saat diputar di lagu A Is for Allah, namun baru mengundang persoalan karena diinsertkan di lagu dengan judul Muhammad Nabiku, ada konteks berbeda yang dapat dimaknai sebagai SARA.
"Kalau di klip tersebut tidak masalah gambar itu memang seperti itu, tapi jadi masalah ketika beberapa bagian dari klip tersebut ditempel ke dalam klip Muhammad Nabiku," ungkapnya.
Manager operasional Hadad Alwi, Ahmad saat dihubungi KapanLagi.com™ melalui telepon, Senin (18/10), mengungkapkan pihaknya telah melakukan penelitian terhadap video tersebut sejak beritanya beredar luas.
"Ternyata itu klip dari Yusuf Islam seorang musisi yang mualaf asal Inggris yang berjudul A Is for Allah. Dalam klip tersebut menceritakan tentang seorang anak yang belajar menulis, huruf A untuk Allah, dan ada beberapa huruf yang dilanjutkan dengan nama-nama Nabi," ungkap Ahmad.
"Sampai si anak tersebut menuliskan nama Jesus karena di sana nama Nabi Isa disebutnya Jesus, tapi dalam klip tersebut tulisan tersebut diperbaiki dengan menulis Isa," sambungnya.
Menurut Ahmad, video itu sebenarnya tidak memiliki masalah saat diputar di lagu A Is for Allah, namun baru mengundang persoalan karena diinsertkan di lagu dengan judul Muhammad Nabiku, ada konteks berbeda yang dapat dimaknai sebagai SARA.
"Kalau di klip tersebut tidak masalah gambar itu memang seperti itu, tapi jadi masalah ketika beberapa bagian dari klip tersebut ditempel ke dalam klip Muhammad Nabiku," ungkapnya.
Comments
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.
Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih