UGM Luncurkan Inovasi Teknologi Pengemasan Biogas dalam Tabung

Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM terus melakukan inovasi-inovasi, terutama dalam bidang teknologi. Salah satu yang tengah dikembangkan saat ini adalah teknologi pengompresan biogas ke dalam tabung. Menurut Kepala KP4 UGM, Dr. Ir. Cahyono Agus D.K., M.Sc., pengembangan teknologi ini masih merupakan satu rangkaian penelitian Gama Biogas.

Sebagaimana diketahui bahwa kandungan biogas terdiri atas berbagai macam gas, antara lain, yang bisa terbakar dan tidak bisa terbakar. Guna mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan sebuah metode penyaringan gas-gas yang tidak dapat terbakar. Ketika gas-gas tersebut bisa disaring, diharapkan mampu meningkatkan konsentrasi gas yang dapat terbakar. "Metode yang dilakukan adalah dengan pemurnian gas bio sehingga mendapatkan konsentrasi gas methane yang tinggi," ujarnya di KP4 UGM, Kalasan, Jumat (5/3).
Tim peneliti KP4 UGM yang terdiri atas Dr. Ambar Pertiwiningrum, Dr. Wiratni, Iwan Setiawan, S.T., dan Rusfitri, dalam penelitiannya terkait dengan riset unggulan nasional telah berhasil mengembangkan teknologi pemurnian biogas ini. Hasil kajian tim ini memperlihatkan teknologi ini mampu menyaring gas-gas pengotor dalam biogas dan mendapatkan gas methane (CH4) dalam konsentrasi yang tinggi.

Gas methane dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Gas ini telah dapat dikembangkan sebagai bahan bakar pengganti bensin dalam mesin berbahan bakar bensin. "Karenanya, salah satu yang dihasilkan dari penelitian ini berupa gas methane yang dapat digunakan sebagai bahan bakar penggerak generator listrik," tambah Ambar Pertiwiningrum mewakili tim.
Proses limbah-limbah organik menjadi biogas memiliki kendala dalam hal pendistribusian. Untuk itu, diperlukan suatu proses mekanisme biogas dalam suatu kemasan sehingga dapat dengan mudah dibawa. Salah satu alternatif yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan pengemasan biogas ke dalam tabung.
Teknologi pengemasan biogas dalam bentuk tabung dilakukan melalui beberapa proses. Diawali dengan proses pemurnian, dikompres dengan sistem bertekanan tinggi, lalu dimasukkan ke dalam tabung gas berukuran 3 kg dan 12 kg. Selanjutnya, tabung gas tersebut dapat digunakan seperti tabung gas biasa. "Biaya compressing biogas ke dalam tabung juga murah dan lebih murah dari harga pengisian tabung gas biasa," tutur Ambar.
Proses teknologi pemurnian biogas telah dipatenkan KP4 UGM, sementara untuk teknologi compressing-nya masih dalam proses paten. Pengemasan biogas ke dalam tabung gas ukuran 3 kg dan 12 kg ke depannya tentu sangat diperlukan karena dapat memberikan pilihan pada masyarakat. Mereka dapat menggunakan bahan bakar gas yang ramah lingkungan sekaligus murah dari segi biaya.
http://equilibrium.fe.ugm.ac.id/Berita-UGM/kp4-ugm-luncurkan-inovasi-teknologi-pengemasan-biogas-dalam-tabung.php

Comments

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Daftar 50 Promising University Indonesia