Kuntum (sebuah pengakuan)

(Postingan ini spesial buat majalah kuntum)
Rekan pembaca yang terhormat, untuk menjadi seorang penulis besar pasti tidaklah semudah membalikkan jempol, menengokkan muka, atau sekedar membuang muka (sebuah pemahaman yang aneh bukan?). Untuk menjadi seorang penulis besar tentu dibutuhkan tidak sedikit pengorbanan, pengalaman, dan tentu saja kerja keras, komitmen, kesungguhan, serta yang tidak kalah penting lag adalah motivasi untuk menulis. Besar disini bukan artian hanya sekedar nama, tetapi merupakan sebuah pengakuan secara pasti dan meng-global atas karya kita, kenikmatan dan kepuasan sebuah karya memang ketika karta tersebut memberikan nilai kemanfaatan bagi orang-orang terdekat di sekitar kita dan masyarakat luas, off course!. Dan sekelumit tulisan ini akan mewakili segenap ceruhan (tidak sesuai KBBI, yang benar itu curahan) untuk majalah kebanggaan Pimpinan Pusat IPM yakni KUNTUM. Sebelumnya kepada semua redaksi mohon maaf karena telah membawa nama Kuntum di blog yang tidak seberapa bagusnya ini.
Sebenarnya inti dari postingan ini adalah : yang paling pokok ucapan terima kasih kepada majalah kuntum yang sudi memuat + menerima kata-kata saya, dan mencetaknya, kemudian menjualnya, kemudian mengirimkannya ke Jalan Singosari, kemudian sampai di Pak ketum IPM Jateng, sampai akhirnya saya pinjam. hehehe,
Ini sebenarnya tulisan ke dua yang sudah di muat kuntum lho (di belakang terdengar tepuk tangan meriah, mungkin ada maling konser), dan saya harap akan lebih banyak lagi tulisan-tulisan yang akan dimuat oleh Kuntum ke depannya, aminn.
Saya pernah membaca sebuah tulisan (saya masih kurang yakin keabsahannya) bahwa hal pertama yang membuat seorang penulis muda senang adalah ketika kata-katanya di muat. Meskipun itu hanya sebuah "SURAT PEMBACA"
Dan kawan, tahukah kalian semua, bahwa sebenarnya yang dimuat oleh kuntum adalah tidak lain dan tidak bukan hanya surat pembaca saya, bukan dari puisi ataupun cerpen yang saya buat, tetapi tepat pada malam ini saya sudah mengirimkan kurang lebih 4 kali email ke redaksi kuntum, sebagai ucapan syukur sekaligus mengirimkan karya yang nyata! hehehe ...
#Pengakuan yang sadis, dan aneh! (semoga kuntum makin sayang sama hasil karya saya!)

Comments

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Seberapa Cepat Loading Blog Anda?