Optimalisasi E-Learning Sebagai Media Pendidikan

Indonesia merupakan salah satu negara terkaya di dunia saat ini, jika saja beberapa abad yang lalu kolonial Belanda tidak merusaha mencari rempah-rempah ke Asia. Dengan kondisi tersebut, wajar saja bangsa kita mengalami penderitaan berkepanjangan yang dampaknya masih kita rasakan hingga detik ini, yakni kebodohan yang berimbas pada “kejahatan politik busuk" bernama korupsi. Namun, tidak ada yang perlu disesalkan atas apa yang terjadi di masa lalu, karena tugas kita sebagai generasi muda adalah mempeloporinya untuk lebih baik di masa mendatang.
Jika detik ini saya mengatakan “Internet”, maka hampir dapat dipastikan semua akan paham, atau minimal pernah mendengarnya. Hal ini tentu berbeda dengan beberapa abad silam ketika teknologi belum berkembang secepat dewasa ini yang bisa dibilang cukup mencengangkan. Benar, Internet memang menawarkan berbagai kemudahan untuk dijadikan media pembelajaran dan “tempat bertanya” yang tersedia 24 jam non-stop. Namun hal ini perlu diimbangi dengan pemanfaatan yang tepat agar nilai utilities-nya semakin optimal.
Disini saya menawarkan penggunaan E-learning untuk pendidikan. Sampai saat ini seperti kita ketahui bersama bahwa masih sedikit sekali instansi pendidikan yang benar-benar menggunakannya secara optimal, padahal dengan adanya E-learning ini akan memungkinkan siswa lebih termotivasi didalam belajar (karena sifatnya yang tidak konvensional), dan tentu saja lebih efisien.
E-learning selain efisien juga mudah penerapannya, kita tidak memerlukan teknologi yang mahal untuk menikmati fasilitas ini. Sebagai contoh sederhana di dalam Instansi pendidikan kita dapat melakukan beberapa upaya, antara lain :
1. Penggunaan blog / website
Tentu di sini yang dimaksud adalah website yang benar-benar aktif, baik itu update konten maupun tampilannya yang menarik. Jadikan E-learning benar-benar menyenangkan untuk menarik minat siswa.
2. Milis
Milis (mailing list) E-Learning, dengan adanya milis akan menjadikan materi pembelajaran yang terkumpul terdistribusikan secara merata ke semua siswa, tanpa harus diakses terus-menerus karena pembelajaran bisa diakses kapan saja di email siswa
3. Jejaring social
Facebook, twitter, dan banyak lagi situs jejaring sosial lain memiliki member yang mayoritas merupakan usia belajar. Di sini kita dapat memanfaatkannya untuk E-Learning dengan membuat grup yang bisa diakses siswa kapan saja.
Anda tertarik?

[tulisan ini disertakan pada Lomba Blog TechnoCorner UGM)

Comments

  1. saatnya selain hobbi, kebiasaan ngeblog sebagai upaya menjadikannya sebagai media pembelajaran. slm blogger

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.

Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Seberapa Cepat Loading Blog Anda?