Haramnya Babi Dalam Al Kitab dan Al Qur'an

HARAMNYA BABI DALAM ALKITAB DAN AL-QUR’AN
Oleh: Muhammad Ilham Sayuthy 
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.

Setiap agama di dunia memiliki pedoman hidup yaitu kitab suci yang di percaya sebagai firman Tuhan, maka bila kita adalah umat beragama yang baik maka kita harus mengikuti apa yang tertulis di dalam kitab tersebut. Umat muslim di seluruh dunia berpedoman kepada Al-Qur’an yang merupakan wahyu ALLAH yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir, untuk menyempurnakan ajaran yang dibawa oleh para Nabi sebelumnya, Sedangkan Umat Kristen di seluruh dunia berpedoman kepada Bible atau Alkitab yang diyakini oleh mereka adalah firman Tuhan yang juga diturunkan kepada para Nabi.
Saya akan mengambil contoh dari Alkitab yaitu kitab Imamat yang diakui oleh umat Kristen sebagai salah satu dari lima kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa (Moses) dalam perjanjian lama (old testament), mari kita simak apa yang tertulis dalam Imamat 11:7-8

Imamat 11:7-8
וְאֶת-הַחֲזִיר כִּי-מַפְרִיס פַּרְסָה הוּא, וְשֹׁסַע שֶׁסַע פַּרְסָה, וְהוּא, גֵּרָה לֹא-יִגָּר; טָמֵא הוּא, לָכֶם.
“We eth hazir kimaphres persahu weshosa’ shesa’ persah we hu gerah loyigar thame hu lakhem”
Demikian juga babi walaupun berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, haram ia bagimu


מִבְּשָׂרָם לֹא תֹאכֵלוּ, וּבְנִבְלָתָם לֹא תִגָּעוּ; טְמֵאִים הֵם, לָכֶם.
“Mibsoram lo thokhelu ukhnikhlatam lo thiga-u theme im hem lakhem”
Dari dagingnya janganlah engkau makan dan jangan pula tersentuh bangkainya, haram semuanya itu bagimu.


Ayat yang memuat tentang babi juga tertulis dalam Ulangan 14:8
וְאֶת-הַחֲזִיר כִּי-מַפְרִיס פַּרְסָה הוּא, וְלֹא גֵרָה--טָמֵא הוּא, לָכֶם; מִבְּשָׂרָם לֹא תֹאכֵלוּ, וּבְנִבְלָתָם לֹא תִגָּעוּ.
“We eth hazir kimaphres persahu wilo gerah thame hu lakhem mibsoram lo thokhelu ukhnikhlatham lo thiga’u”
Dan juga babi walaupun ia berkukubelah namun tidak memamah biak, haram ia bagimu.


Kata yang digunakan dalam ayat ini adalah “הַחֲזִיר” (hazir) yang berarti babi, bila kita copy lalu kita paste ke terjemahan online ibrani-inggris maka akan muncul kata: Swine, Pork, Hog, Pig.
Bila kita artikan dalam bahasa Indonesia maka itu berarti Babi atau daging Babi.

Pesan yang sama juga tertulis di dalam Al-Qur’an salah satunya adalah surah Al-Baqarah ayat 173:
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Kata yang digunakan disini adalah “الْخِنزِير” (Khinzir) yang berarti babi, sehingga kita sebagai umat muslim yang berpedoman kepada Al-Qur’an juga diharamkan untuk memakan babi. Kecuali dalam keadaan terpaksa yaitu bilamana dalam kondisi tidak ada makanan sama sekali dan hanya ada babi yang bisa dimakan, maka diperbolehkan pada saat itu saja dan asalkan tidak berlebihan.

Dengan adanya ayat alkitab tersebut diatas yang telah menghalangi mereka untuk makan daging babi, maka mereka mengadakan perubahan dalam terjemahan bahasa Indonesia pada tahun 1996 dengan kata “Babi Hutan” kecuali dalam Alkitab versi Indonesian Literal Translation edisi 2006, 2008 tetap tertulis babi. Padahal bila kita lihat bahasa asli alkitab ibrani tertulis “הַחֲזִיר” (hazir) yang artinya babi dan bukan tertulis “חזיר בר” (hazir ver) atau “בר חזירים” (ver hazirim) yang artinya babi-babi liar / babi hutan.

Namun umat Kristen yang sangat gemar mengkonsumsi babi (Kecuali dari sekte Advent) tidak kehabisan dalih, mereka menjadikan babi sebagai makanan dengan dalih bahwa perjanjian lama (old testament) sudah direvisi dan diabondement dengan perjanjian baru (new testament), yaitu dalam surat yang ditulis Paulus (St. Paul) yang mereka akui sebagai rasul, walaupun sebenarnya dia bukan murid dari Yesus. Yaitu di dalam surat 1korintus 6:12 yang menerangkan bahwa semuanya halal bagi paulus

1korintus 6:12
Πάντα μοι ἔξεστιν, ἀλλ' οὐ πάντα συμφέρει· πάντα μοι ἔξεστιν, ἀλλ' οὐκ ἐγὼ ἐξουσιασθήσομαι ὑπό τινος.
“Panta moi exestin all ou panta sumtherel panta moi exestin all ouk ego exousiasthesomai upo tinos”
Semuanya halal bagiku namun tidak semuanya berguna, semuanya halal bagiku namun aku tidak diperbudak suatu apapun


1timotius 4:4-5
ὅτι πᾶν κτίσμα Θεοῦ καλόν, καὶ οὐδὲν ἀπόβλητον μετὰ εὐχαριστίας λαμβανόμενον·
ἁγιάζεται γὰρ διὰ λόγου Θεοῦ καὶ ἐντεύξεως.
“Oti pan ktisma theou kalon kai ouden apobleton meta eucharistias laubanomenon”
“Agiazetai gar dia logou theou kai evteuxeos”
Karena semua yang diciptakan Allah itu baik dan suatupun tidak ada yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur,
Sebab semua itu dikuduskan oleh firman Allah dan doa.

Mari kita lihat ayat buatan Paulus pada Timotius diatas, dengan dalih ini maka bukan hanya babi yang halal tapi semuanya, segala sesuatu yang bisa masuk ke dalam mulut adalah halal jika dibacakan doa dan dengan rasa syukur. Oleh karena itu dengan dalih ini maka penginjil yang taatpun seperti aktor evangelis kawakan RMS masuk bui sampai dua kali dengan kasus yang sama, karena sebelum mengkonsumsi shabu dan narkoba mungkin membaca doa terlebih dahulu, sehingga shabu tersebut sudah dikuduskan oleh doa. Mungkin masih banyak Kristen taat yang lain menjadi korban yang sama dengan ayat diatas. Sangat tidak relevan bila ayat ini diterapkan di zaman sekarang yang sudah banyak jenis Khamar/Nabidz serta semua barang konsumsi yang tidak baik bagi kesehatan, jiwa, dan raga.

Dan juga 1korintus 10:25
Πᾶν τὸ ἐν μακέλλῳ πωλούμενον ἐσθίετε μηδὲν ἀνακρίνοντες διὰ τὴν συνείδησιν·
“Pan to en makello poloumenon esthiete meden anakrinontes dia ten suneidesin”
Kamu boleh makan semuanya yang dijual di pasar daging, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani

Roma 14:17
Οὐ γάρ ἐστιν ἡ βασιλεία τοῦ Θεοῦ βρῶσις καὶ πόσις, ἀλλὰ δικαιοσύνη καὶ εἰρήνη καὶ χαρὰ ἐν Πνεύματι ἁγίῳ·
“Ou gar estin e basileia tou theou brosis kai posis alla dikaiosune kai eirene kai chara en pneumati agio”
Sebab kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh roh kudus

Kemudian kolose 2:16
Μὴ οὖν τις ὑμᾶς κρινέτω ἐν βρώσει ἢ ἐν πόσει ἢ ἐν μέρει ἑορτῆς ἢ νουμηνίας ἢ σαββάτων
“Me oun tis umas krineto en brasei e en posei e merei eortes e noumenias e sabbaton”
Oleh karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari sabat


Ayat-ayat diatas sangat bertentangan jelas dengan ajaran yesus yang sebenarnya, bahwa Yesus datang bukan untuk merubah/membatalkan hukum Taurat dan Kitab Para Nabi seperti yang dituliskan Paulus, tetapi untuk menggenapinya. Seperti yang tertulis di Matius 5:17-20

17 Μὴ νομίσητε ὅτι ἦλθον καταλῦσαι τὸν νόμον ἢ τοὺς προφήτας· οὐκ ἦλθον καταλῦσαι ἀλλὰ πληρῶσαι.
18 ἀμὴν γὰρ λέγω ὑμῖν, ἕως ἂν παρέλθῃ ὁ οὐρανὸς καὶ ἡ γῆ, ἰῶτα ἓν ἢ μία κεραία οὐ μὴ παρέλθῃ ἀπὸ τοῦ νόμου ἕως ἂν πάντα γένηται.
19 ὃς ἐὰν οὖν λύσῃ μίαν τῶν ἐντολῶν τούτων τῶν ἐλαχίστων καὶ διδάξῃ οὕτως τοὺς ἀνθρώπους, ἐλάχιστος κληθήσεται ἐν τῇ βασιλείᾳ τῶν οὐρανῶν· ὃς δ' ἂν ποιήσῃ καὶ διδάξῃ, οὗτος μέγας κληθήσεται ἐν τῇ βασιλείᾳ τῶν οὐρανῶν.
20 λέγω γὰρ ὑμῖν ὅτι ἐὰν μὴ περισσεύσῃ ἡ δικαιοσύνη ὑμῶν πλεῖον τῶν γραμματέων καὶ Φαρισαίων, οὐ μὴ εἰσέλθητε εἰς τὴν βασιλείαν τῶν οὐρανῶν.


Janganlah kau menyangka aku datang untuk meniadakan hukum Taurat dan Kitab Para Nabi. aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan menggenapinya. Karena aku berkata kepadamu: sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hokum taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan hokum taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkennya kepada orang lain, ia akan menduduki tepat yang paling rendah dalam kerajaan sorga;Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hokum taurat, ia akan mendapat tempat yang tinggi di dalam kerajaan sorga. Maka aku berkata kepadamu: jika hidup keagamaanmu tidak lebih baik dari ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga.(Matius 5:17-20)

Maka bila orang Kristen yang mengaku mengikuti Yesus, seharusnya menerapkan ajaran yang dibawanya. Bukan malah mengikuti ajaran yang melenceng dari Taurat, Kitab Para Nabi, dan Injil. Sehingga bila Umat Kristen tidak menerapkan ajaran yang dibawa yesus, mengikuti Taurat, kitab para Nabi, dan tidak lebih baik dari Yahudi maka mereka tidak akan masuk kedalam kerajaan sorga.
Hanya ada satu Jalan yang membuat kita lebih baik dari Yahudi dan Farisi, yaitu mengikuti ajaran yang sempurna (Islam) dengan berpedoman kepada kitab Penyempurna (Al-Qur’an) dan mengikuti Utusan terakhir (Nabi Muhammad SAW) yang menyempurnakan ajaran Nabi sebelumnya yang mengalami banyak penyimpangan oleh umatnya.

Semoga bermanfaat bagi kita semua
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
Muhammad Ilham Sayuthy

Comments

  1. monggo :) itu hak untuk disebarluaskan ke muslimin dan muslimat

    ReplyDelete
  2. @Abi Salman Alfarisi
    Silahkan Akhi, semoga bermanfaat

    ReplyDelete
  3. sesungguhnya bukan seperti itu yg di msksudkan oleh paulus ada 3 postingan silahkan di baca heshita.blogspot.com.au

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.

Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Daftar 50 Promising University Indonesia