Agama, Problem Solver Bukan Bagian Masalah

Agama Islam
Sang Pena - Amman, JORDAN. Segala permasalahan kemanusiaan harus dihadapi secara bersama umat berbagai agama. Dengan demikian agama akan menjadi problem solver masalah-masalah masyarakat, bukan sebaliknya menjadi bagian dari masalah.
Hal tersebut disampaikan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam 2nd Muslim-Catholic Forum (Forum Islam Katholik ke II) yang berlangsung di Aman, Jordania, mulai tanggal 21 hingga 24 November 2011. Din mengungkapkan, memang agama-agama memiliki perbedaan, tetapi harus diakui memiliki banyak persamaan. Maka perlu perbedaan itu didekatkan, dan persamaan – persamaan itu ditingkatkan. “Umat beragama perlu mencari titik temu pandangan (kalimatun sawa') untuk menghadapi musuh bersama (aduwun sawa'). Namun, musuh bersama bukanlah pemeluk agama lain, tetapi masalah – masalah umat manusia dan kemanusiaan seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kesenjangan, ketakdilan, dan kekerasan,” jelasnya.
2nd Muslim-Catholic Forum atau Forum Islam Katholik ke II adalah kelanjutan FIK I yang berlangsung di Vatikan 2008 silam, yang kali ini membahas tema Akal, Iman, dan Manusia. Menurut Din, forum seperti itu perlu dicontoh di Indonesia, karena harus diakui masih ada masalah antara Muslim dan Kristiani. “Saatnya kita meningkatkan kerukunan dan kerja sama antar agama, khususnya Islam dan Kristen, yang harus diakui masih ada masalah di antara keduanya,” tegasnya. FIK menurut Din, banyak membahas isu-isu substantif walau sensitif. Namun, semuanya bermuara pada penemuan landasan bersama untuk kemanusiaan. Walau ada perbedaan mendasar antara Islam dan Kristen tentang teologi, tetapi keduanya memiliki pandangan serupa tentang nilai kebaikan bersama. “FIK sangat menarik dan penting. Berbeda dengan dialog-dialog lain,” ungkapnya. Dalam Forum Islam Katholik ke II ini, dihadiri oleh 48 tokoh Islam dan Kristen Dunia. Diantara tokoh yang hadir dari Kristen- Katolik adalah Cardinal Tauran (Vatikan), Archbishop Giorgio Lingua (Jordan), Prof. Possenti (Italia), Prof. Christian Troll (Jerman); dan diantara tokoh Muslim adalah Prince Ghazi (Jordan), Mufti Bosnia Mustafa Ceric, Prof Tuwijri, Prof Ibrahim Kalin, dan Din Syamsuddin (Indonesia)
Source : Muhammadiyah

Comments

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Daftar 50 Promising University Indonesia