Ironi Dibalik Kecelakaan Halte Tugu

kecelakaan lalu lintas Indonesia
Lalu Lintas Indonesia
Sang Pena - Opini oleh Wahyu Imam Santoso. Semoga makin rajin nulis, Kawan! ^_^.
SEMBILAN orang meninggal seketika, tiga orang luka parah dan sedang dirawat di RS. Gatot Subroto. Sungguh suatu hal yang tragis. Kejadian yang terjadi beberapa hari lalu itu masih teringat jelas dan masih menjadi perbincangan di beberapa tempat dan masih hangat juga diberitakan di beberapa media. Banyak yang tidak mempercayai kejadian na’as itu. Baik korban yang masih hidup, keluarga korban, maupun masyarakat secara umum seakan masih tak percaya kalau kejadian itu benar-benar terjadi.
Kejadiaan naas itu terjadi pagi hari ketika banyak orang yang baru pulang dari berolah raga dan beristirahat sejenak di halte Tugu Menteng. Tanpa disadari, datanglah mobil dengan kecepatan sangat tinggi menuju sekerumunan orang itu. Alhasil Sembilan orang meninggal dan tiga orang luka parah satu diantaranya masih dirawat serius di ICU RS. Gatot Subroto. Mobil yang menabrak itu hancur dibagian depan. Tetapi pengemudi beserta dua temannya selamat. Sangat ironi sekali ketika tampak si pengemudi mobil keluar dari mobil dengan wajah tenang tanpa ekspresi sekanan tidak terjadi apa-apa. Tidak tampak rasa panik, gelisah, raut penyesalan apa lagi isak tangis.
Dari pengakuan pengemudi, mobil yang dikendarai mengalami kurusakan pada rem sehingga mobil tidak dapat dikuasai. Pernyataan itu sangat berbeda dengan fakta yang detemuakan oleh polisis. Setelah melakukan pemeriksaan, polisi tidak menemukan ada tanda-tanda kerusakan pada rem mobil. Dengan kata lain rem masih dalam keadaan normal. Juga tidak ditemukan adanya gesekan antara ban dengan jalan jika rem benar-benar diinjak sampai blong. Dan itu artinya pengemudi hanya ingin menutupi kesalahan saja. Hal itu dipertegas degnan penemuan polisi bahwa malam sebelum kejadian, pengemudi beserta teman-temannya sedang berpesta narkoba dan begadang sampai pagi.
Dari beberapa fakta itu dapat disimpulkan bahwa pelaku penabrakan bisa dijerat dengan pasal berlapis tentang kelalaian yang menyebabkan nyawa orang lain melayang dan pemakaian obat-obatan terlarang. Banyak pihak yang mengatakan pelaku harus dihukum dengan hukuman yang setimpal, kalau perlu dihukum mati. Tetapi semua masih menunggu keputusan pengadilan. Jika hakim mengambil keputusan secara baik dan sesuai dengan fakta dan kebenaran yang ada, pasti keluarga korban dan masyarakat bisa terima. Tetapi jika keputusan hakim justru sebaliknya seperti beberapa kasus yang sudah banyak kita tahu, maka tinggal ditunggu saja reaksi dari keluarga korban dan masyarakat. So.., apa yang akan terjadi? Mari kita tunggu. [Sang Pena]
Bagi yang berminat mengirimkan tulisannya, klik di sini.

Comments

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Seberapa Cepat Loading Blog Anda?