Investo! Bagimu Bumi Jiwa Raga Kami!

kompetisi web kompas muda dan pertamina, kompas muda, pertamina
Kompetisi Web Kompas Muda & Pertamina
Sebuah tulisan untuk bangsaku, dalam Kompetisi Web Kompas Muda & Pertamina.
“Tanah airku tidak ku lupakan, kan ku kenang selama hidupku, walaupun saya pergi jauh disanalah ku rasa senang, tanahku tak kulupakan, engkau ku banggakan”
===
SEBUAH kata mungkin tidak cukup untuk membuat seseorang memulai langkah perubahan, namun jika kata tersebut diulang-ulang, didengarkan, dan dilihat sepanjang hidupnya. Bisa jadi kata tersebut menjadi sumber kekuatan perubahan yang luar biasa di masa depan.
Seperti syair lagu di atas, siapapun yang mendengarkan tentu akan teringat, akan Negara kita Indonesia, Negara kita dengan segala budayanya, Negara kita dengan ribuan etnisnya yang memukau dunia, negara kita yang besar. Negara kepulauan terbesar yang pernah diciptakan Tuhan untuk menghiasi bumi. Negara yang kalau tidak berlebihan, adalah Negara terkaya dengan sumber dayanya yang luar biasa.
Namun, Kawan. Rupanya negeri ini tidak seperti apa yang tampak di permukaan. Negeri ini tertinggal jauh di banyak bidang. Negeri ini miskin di tengah ladang kekayaan. Negeri ini tak bermoral, dilihat dari wajah pimpinannya yang korup. Negeri ini tak mampu untuk sekedar menghidupi dan memberi pakaian layak untuk rakyatnya. Karena terlalu kaya, bahkan negeri ini rela “menjual diri” demi kepentingan segelintir orang. Lihat! Lihatlah, seberapa banyak mereka yang masih berteduh di bawah jembatan, masih berapa banyak mereka yang menyodorkan tangan, meminta belas kasihan untuk sekedar menyambung kehidupan? Kemana pemimpin negeri ini?!
Kawan, kawanku yang masih muda dan sehat akal fikirnya. Cobalah kalian renungkan, sudah seberapa lama kita hidup? Sudah seberapa lama kita menjejakkan langkah kita di bumi tercinta ini? Bumi kelahiran kita, Indonesia. Sudahkah kita bertindak untuk menyelamatkan generasi mendatang? Anak cucu kita? bukankah kewajiban kita untuk menjaga bumi saat ini, agar mereka yang hidup setelah kita masih mampu melihat hijaunya alam, sejuknya udara pagi, dan segarnya air, sama seperti yang masih kita rasakan saat ini? Alangkah berdosanya kita jika mereka harus menanggung sengsara hanya karena tindakan kita hari ini yang tak pernah mencintai lingkungan.
Rekanku, kawanku, kawan muda, lihatlah syair lagu di awal tulisan ini. Akankah kita biarkan syair tersebut hanya sekedar sebuah kata, sebuah cerita bagi generasi mendatang? Sebuah kata yang tidak pernah mereka ketahui, tidak pernah mereka lihat kebenarannya, masihkah mereka bangga kepada negeri ini, kepada generasi saat ini? Tugas kita kawan, bukan yang lain.
===
“Disana tempat lahir beta, dibuai dibesarkan bunda, tempat berlindung di hari tua, sampai akhir menutup mata”
Di negeri inilah kita lahir, Kawan. Di negeri ini pula kita akan menyelesaikan pengabdian kita yang terakhir sebagai seorang makhluk ciptaan Tuhan. Alangkah mulianya jika kita mampu memposisikan diri sebagai seseorang yang memberi manfaat kepada alam dan sesama. Untuk banyak orang, dalam kehidupan yang HANYA SEKALI ini.
Perubahan, Kawan Muda dan pengabdian adalah yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki negeri ini. Perubahan bisa kita dimulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana, seperti gaya hidup dan kebiasaan hidup sehat. Sedangkan pengabdian, bisa kita wujudkan dalam bentuk menghargai lingkungan dan semesta yang ada di sekitar kita tanpa merusaknya.
Ada beberapa hal, yang perlu dan harus segera kita lakukan, Kawan Muda. Jangan takut untuk perubahan, karena perubahan tak akan berjalan dengan hanya menuntut, perubahan perlu tindakan dan kemauan untuk melakukannya. Lalu, apa yang bisa kita lakukan, Kawan Muda?
1. Hidup hemat! Hemat Hidupmu!
Hematlah dalam banyak hal, dalam artian penggunaan sumber daya, apapun bentuknya kita gunakan secukupnya saja. Jangan dibiasakan menggunakan dalam jumlah berlebihan, bahkan kertas sisapun jangan sampai dibuang begitu saja, harus dimanfaatkan. Dan hemat yang paling penting untuk menjaga kelangsungan bumi adalah dalam penggunaan air dan listrik. Semakin kita mampu berhemat, semakin panjang usia bumi ini.
2. Jaga Kebersihan Diri Dan Lingkunganmu!
Bukankah kebersihan adalah suatu keharusan dalam dunia modern ini? Maka wajib pula bagi kita, bagi kawan generasi muda untuk menjaga kebersihan, bukan hanya diri sendiri tetapi juga lingkungan tempat kita bermukim. Dengan apa? Buanglah sampah pada tempatnya, pisahkanlah sampah yang berbeda jenis (organik dan anorganik), dan milikilah pemahaman tentang pengelolaan sampah.
3. Tanam dan hijaukan lingkunganmu!
One day, one people, one tree! Itulah resolusi terbaik untuk digerakkan generasi muda saat ini untuk menyelamatkan masa depan bumi. Satu hari, satu orang, satu pohon. Jangan ada lahan kosong, Tanami dan hijaukan segera. Semakin hijau, semakin sejuk udara kita, dan semakin cerah masa depan bangsa ini.

Baiklah, kawan muda. Tulisan ini tak akan berarti jika tidak ada tindakan nyata dari kalian, baca dan lakukan, baca dan lakukan! Itulah sebuah perubahan. Mari kita berikan segala yang terbaik untuk bangsa ini.
Sekalipun kondisi bangsa kita tengah terpuruk, jangan sampai generasi mendatang yang merasakan akibatnya. Kita berubah, kita selamatkan bumi, kita selamatkan Indonesia!

“Padamu Negeri Kami Mengabdi – Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami”
Pemuda Indonesia, adalah pemuda yang mampu melakukan perubahan dan menciptakan hidup berkemajuan yang lebih baik di masa mendatang.
“Jangan memohon kepada Tuhan, agar tugas yang diberikan setara dengan kemampuan kita. Tetapi, mintalah kekuatan agar kita selalu dapat melakukan tugas kita!”
Diikutsertakan dalam Kompetisi Web Kompas Muda & Pertamina.

Comments

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Daftar 50 Promising University Indonesia