Sebuah Catatan, Pelatihan ITpreneurship (H-1)

SangPena-Entreprenurship bukanlah sebuah pekerjaan, entrepreneurship adalah sebuah jiwa, paradigma dan mindset. Setidaknya pengertian inilah yang berdengung-dengung di dalam kepala saya pribadi, tanpa membutuhkan persetujuan dari siapapun. Belajar menemukan peluang, belajar mengetahui, dan yang paling pokok adalah action atas pemikiran tersebut. Mengembangkan diri menjadi yang terbaik, selagi muda, selagi bertenaga, karena usia bukan faktor penentu kesuksesan. Bukankah sangat menyenangkan, menjadi sukses di usia muda? :)
(Sebuah Tulisan, Pelatihan IT Preneurship Udinus feat Kementerian IKM)

Dewasa ini, IT (Information Technology) diyakini ataupun tidak, pelan tapi pasti telah menunjukkan perannya yang sangat vital di pelbagai sektor, mulai dari institusi pendidikan hingga ke ranah bisnis. Hampir tidak ada tempat yang tidak terjamah oleh teknologi, bahkan mungkin hingga satuan milimeter di bumi ini mendapat sentuhan yang namanya IT. Sebut saja, contoh yang paling sederhana adalah adanya handphone. Siapa yang tidak mengenal atau memiliki alat yang satu ini? Hampir setiap hari bisa dipastikan kita menikmati layanan yang disediakan oleh handphone ini. Dari yang paling sederhana digunakan, short messaging servicce (SMS) misalnya, hingga ke video call dan lain-lain. Mulai merk "pinggir kali" hingga branded. Semua menawarkan konsep yang serupa : kenyamanan, efisiensi, prestise, dan tentu saja teknologi. 
Lalu, apa yang bisa dilihat dari sini? Ya, adalah sebuah peluang bisnis. Peluang bisnis yang tidak akan mati. Rektor UDINUS, Bapak Dr. Ir. Edy Noersasongko, M.Kom, dalam materi I "Pemanfaatan IT untuk menjadi seorang Entrepreneur Handal" menyebutkan bahwa Industri teknologi kreatif (di dalamnya software, hardware, dan brainware) adalah peluang bisnis yang sangat menjanjikan, dengan catatan konsisten, dan inovasi tanpa henti tanpa melupakan kualitas. 
Rumus sederhananya adalah IT + Entreprenurship = ITpreneurship >>> ITpreneurship = Sukses!
Namun, tentu saja rumus tersebut hanya berlaku bagi "mereka" yang bersungguh-sungguh, mau berusaha, dan talkless do more!
Sebagai generasi muda, patut kiranya mindset kita bukan mindset orang miskin. Ini bukan berarti menjustifikasi bahwa orang miskin adalah salah, jelas bukan. Namun, mindset yang tertanam dalam otak baik sadar ataupun bawah sadar adalah berbasis entreprenurship. Karena generasi yang memegang bangsa ini beberapa dekade mendatang adalah kita yang merasakan muda pada hari ini. Jika hari ini kita hanya bangga menjadi konsumen, maka siap-siap saja Indonesia menjadi negeri auto-pilot karena tidak adanya pemimpin yang berkualitas. Seperti apa yang berkualitas? saya pribadi memiliki indikator tersendiri untuk penilaian ini. Ada IQ, SQ, EQ dan TQ. Kecerdasan, Spiritual, Emosional dan yang terakhir Kecerdasan Diri Terbaik (Google). Ada tambahan satu  lagi yang sekiranya perlu saya tambahkan di sini yakni ESQ (Ary Ginanjar Agustian). 
Setiap orang pasti memiliki indikator masing-masing untuk menilai kualitas seseorang namun pesan penting yang harus kita ingat agar kita menjadi generasi terbaik adalah : 
NO ONE IS BORN TO LOSE! (Tidak ada seorangpun yang terlahir untuk kalah!) Semua manusia terlahir untuk menang, hanya saja yang membedakan adalah SEMANGAT! untuk Belajar, Berubah, dan Tumbuh. 
You Are What You DO
You Are What You THINK
You Are What You FEEL
You Are What You BELIEVE
(Dr. Ibu Kusni Ingsih, MM).
Hotel Pandanaran Semarang, 27 Maret 2012 (4.14 AM)

Comments

  1. nice post gan,and kang roni cek loading page-nya cukup baik untuk blog yang memakai slide show gambar

    ReplyDelete
  2. @roni hehehe, terima kasih mas brooo :D semoga bermanfaat

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.

Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Daftar 50 Promising University Indonesia