Korupsi Jadikan Indonesia Kawasan Kumuh

Sang Pena - Yogyakarta- Korupsi telah menjadi masalah yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Tak pandang bulu, mulai dari pedagang kaki lima hingga pejabat pemerintahan, semua mempunyai peluang yang sama untuk melakukan tindak pidana korupsi. Terus berlangsungnya korupsi seolah menjadikan Indonesia menjadi kawasan  “kumuh”, karena hampir di setiap proyek besar ataupun dalam institusi pemerintahan terdapat berbagai kasus korupsi. Imbasnya masyarakat mulai kehilangan kepercayaanya terhadap pemerintah dan wakil rakyat. Demikian disampaikan Prof. Dr . H. Ahmad Syafi’i Ma’arif ketika memberikan materi dengan tema Jihad dalam Memberantas Korupsi dalam acara pengajian ramadhan bagi dosen UMY, Jumat malam (10/08) di Gedung AR Fahruddin kampus terpadu UMY.


“Karena persoalan korupsi menjadi masalah yang sangat serius bagi bangsa Indonesia, hal ini perlu ditindaklanjuti melalui aksi nyata dari berbagai pihak, tegas mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang biasa disapa Buya Syafi'i tersebut. Selanjutnya Buya Syafi'i juga mengajak kepada perguruan tinggi, sebagai institusi intelektual untuk ikut serta dalam upaya memberantas korupsi. Dosen yang berperan penting dalam kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi untuk turut serta dalam aksi nyata. “Dosen jangan hanya diam saja menghadapi kenyataan Indonesia terbelit oleh korupsi secara terus menerus, tetapi melawan dengan kritik intelektual”, ujarnya.
 
Pada kesempatan itu, Buya Syafi’i juga mengajak warga Muhammadiyah untuk mengamalkan “teologi Al-Maun”, suatu teologi pemihakan kepada kaum miskin, terlantar tertindas dan terpinggirkan juga kepada anak yatim, sebagai salah satu dasar dalam upaya jihad melawan korupsi. Di akhir penuturannya, Buya Syafi’i berpesan untuk melakukan perubahan di negeri ini dengan jihad melawan korupsi, dan di mulai dari diri sendiri. “Ibda binafsik, bahwa perubahan tidak akan pernah terjadi tanpa kita mulai. Mari kita lakukan melalui aksi nyata”, pungkasnya.

Pengajian yang diadakan selama dua hari berturut-turut mulai dari Kamis hingga Jum’at (9-10/8) tersebut diperuntukkan bagi para Dosen dan Pejabat Struktural di lingkungan UMY. Adapun pada ramadhan tahun ini pengajian mengangkat tema “Ramadhan Sebagai Media Peningkatan Semangat Ber-UMY”. Dengan diselenggarakannya Pengajian Ramadhan ini diharapkan akan dapat meningkatkan semangat dan etos kerja dan merekatkan tali silaturahmi para Dosen dan Pejabat Struktural UMY.(www.umy.ac.id)

Comments

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Daftar 50 Promising University Indonesia