Puisi Untuk Bunda Yang Disayang Allah

Bunda Islam, Kasih sayang Ibu, Ibu
Sang Pena - Sebuah puisi Inspiratif dari seorang putri yang luar biasa cintanya, kepada Tuhan dan Ibunya.

Ku ucap syukur kepadaNya, karena telah menganugerahkanmu padaku..
Kutahu, Setiap tetes keringat bahkan darah rela kau lakukan untukku..
Bahkan..Tak pernah kudengar satu ucapan penyesalanmu, saat kau melahirkanku..

Sakit bagai disayat pisau, kau tetap syukur melihatku terlahir menjadi putrimu yang sempurna..
Ku rasakan ditengah senyummu, rasa sakit lebih nyata bagiku..
Tetapi, kau tahan agar kebahagiaanku lebih bermakna dihadapanmu..

Aku tahu, Bunda , DIA akan membalasmu melebihi luasnya lautan..
DIA akan ridho bila surga dipersembahkan padamu untuk membalas segala keta’atan yang kau curahkan padaNya..
Ta’atmu, mendidikku agar ku pandai mengenalNya..
Ta’atmu, mengajarkanku bahwa DIA yang lebih menyayangiku melebihi sayangmu padaku..
“Mengapa begitu Bunda?” tanyaku.
“Karena aku menyayangimu, atas perintahNya. ” Katamu.
Air mataku meleleh.. begitu dahsyatnya kau ajarkan cinta padaku, cinta Sang Ilahi Rabbi..
Ku harap, aku bisa bertemu kembali denganmu,Bunda..

Aku pikir, aku lebih kejam dibandingkan serigala yang mencabik-cabik mangsanya dihadapanmu..
Aku juga lebih buas dari pada singa yang banyak menyakiti hatimu yang lembut..
Aku pun merasa, tidak pantas bila DIA mengundangku untuk menemuimu di surgaNya..
Tetapi aku yakin, kau tidak akan tega jika tiba-tiba DIA mengusirku karena kau tidak memaafkanku..
 Kau juga tidak akan tega melihat wajahku terbakar karena ku membantahmu dulu..
Sungguh, surga- nerakaku kau tentukan dengan keridhoanmu..begitulah Baginda Nabi mengajarkan padaku..

Bunda, sungguh aku tidak pernah menyesal terlahir di rahimmu..
Urat nadimu hampir putus demi hadirnya aku di dunia ini..
Kau pun tidak pernah lelah mengurusiku sampai aku dewasa, dan kadang jadi pembangkangmu..

Bunda, ku lihat rambutmu mulai memutih..
Kulitmu mulai menipis..
Penglihatanmu mulai buram..
Aku lihat, kau tak sanggup lagi bekerja..
Kau selalu terlihat lelah dan lemah..
Bunda, Aku tak ingin menyesal, jika baktiku terlambat di penghujung usiamu..
Aku tak mau, melihatmu terbujur kaku tak berdaya sedang aku tak pernah menjadi kebanggaanmu..

Aku tahu, tak akan pernah bisa kubalas semua pengorbananmu..
Hanya cucuran airmata, tanda penyesalan telah menyia-nyiakanmu..

Aku ingin membuktikan, bahwa aku memang menyayangimu..
Biarlah pengorbananmu menjadi amal bagimu..

Aku sekarang, aku yang menaatimu..
Aku sekarang, yang sungguh menyayangimu..
Aku mencintaimu karena DIA yang mengajarkanku..
Aku harap, kita akan bertemu kembali, sesuai janji kita dulu.
Author : Lady Farhana
 

Comments

  1. Jazakallah kk :)

    ReplyDelete
  2. nice,,,
    oh mom, i love u so.. :)

    ReplyDelete
  3. Horeeee, komen ke 400 :D
    #lebay?? ndak ah, heheheuu...
    Ini admin, tapi belum sempet login :)
    Makasih yaa, semuaaa :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.

Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Daftar 50 Promising University Indonesia