Profesi Pilihan Itu...

profesi kehidupan, dalam hidup, job, work
Sang Pena - Alhamdulillahirobbil alamin, segala pujian hanya milik Allah semata. Sang Penguasa Maut, Pemilik Alam dan seisinya, Yang Maha Menghidupkan, Yang Maha Memberi lagi Maha Menyayangi. Pembaca yang terhormat, sudah absen nulis sehari nih. Rasanya kok gimanaa gitu :) apakah anda juga seperti itu? Merasakan bahwa menulis itu kewajiban? Membaca itu kewajiban? Seperti yang saya rasakan selama ini? Alhamdulillah jika iya ^_^.

Pembaca yang budiman, apakah profesi anda saat ini? Beragam bukan? Pasti iya. Namanya profesi memang demikian, tidak ada keseragaman kecuali dalam satu pabrik, itupun untuk level pekerja kasar, bukan pucuk pimpinan. Bayangkan jika seorang direktur utama ada banyak, enam atau tujuh misalnya, pasti bubar deh tuh pabrik. Hehe :D Misal saja saya ya, saat ini saya hanya seorang mahasiswa biasa, hobi menjual gorengan di kampus dan suka tidur kalau ngantuk (iyalah >_<), apa besok juga berprofesi sama? Jelas tidak, besok (idealnya) lebih baik, insyaAllah.

Profesi di dunia ini jelaslah berbeda, antara yang satu dengan yang lain. Entah dari “upah” yang berbeda, waktu kerja yang berbeda, hingga tingkat kebahagiaan yang berbeda karena profesi tersebut. Wajar? Iya, wajar sekali. Presiden misalnya, profesi ini tidak boleh dipegang oleh banyak orang, level tertinggi memang idealnya seperti itu. Satu saja, yang punya kapasistas dan kompetensi di bidang tersebut. Bayangkan jika presiden dikerjakan oleh banyak orang, apakah mereka bisa meredam masing-masing ego untuk tidak memaksakan kehendaknya sendiri?

Saya punya pertanyaan sederhana yang bisa memudahkan tulisan kali ini. Apakah profesi orang tua anda? Ada yang guru, ada yang pedagang, ada yang militer, ada yang petani. Semoga anda bangga dengan semua profesi tersebut, karena dengan profesi tersebut mereka “menghidupkan” anda semua hingga detik kesekian juta dalam hidup. Bersyukurlah dan doakan mereka dengan penuh ketulusan.

Pertanyaan berikutnya; apakah anda menghendaki atau memiliki keinginan untuk memiliki profesi yang sama dengan orang tua kita? Nah, untuk jawaban ini saya yakin akan beragam yang muncul. Ada yang mau sama, dan ada yang tidak sama sekali. Apapun pilihannya, saya akan mengatakan satu hal penting. Apapun profesi yang anda pilih, terlepas itu sama dengan orang tua atau tidak, lakukanlah dengan hati dan berikanlah yang terbaik untuk profesi anda tersebut. Ingat: yang terbaik!

Jika sekarang anda seorang mahasiswa (seperti saya), lakukanlah yang terbaik; belajar, berorganisasi dan menambah softskill untuk meningkatkan kualitas diri. Jika anda pelajar, belajarlah yang baik dan benar, serta mulailah berkarya nyata dalam banyak hal. Jika anda saat ini sudah bekerja, jangan sekali-kali melakukan profesi hanya semata-mata karena uang. Tapi lakukanlah itu sebagai sebuah kebutuhan dan ibadah.

Terakhir, profesi yang sangat saya banggakan hingga detik ini: JUALAN. Bukankah sembilan dari sepuluh pintu rezeki adalah perniagaan? :) dan kalau mau jujur, sebenarnya semua profesi di dunia ini adalah JUALAN (cek sendiri). Jualan yang cerdas dan tidak sebatas mencari keuntungan duniawi; ingat MATI! Hidup kewirausahaan!

 #Menuju 2013; Hebat!!!

* Ditulis di lantai 4 Kampus Rektorat, sambil jaga kantin :D 17 – 12 – 2012.

(Boleh) dibaca di seluruh dunia, dimana sadja!

Editor in Chief
@sang_pena

Comments

  1. suka banget sama artikel ini...
    mahasiswa yang beraspirasi cerdas nie,, :)
    kelak menjadi pemuda bangsa yang membanggakan..

    ReplyDelete
  2. :) aminnnn :D situ juga harus gitu, wokeee???? :D

    ReplyDelete
  3. siiiaaappp,,,,!!! Insya Allah:)

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.

Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Daftar 50 Promising University Indonesia