#3M Mari (Mulai) Menulis

menulis
Sang Pena - Seperti halnya iman yang naik turun, terkadang kemampuan menulis yang baikpun tidak selamanya berada dalam kondisi yang optimal. Ada kalanya begitu bersemangat. Tidak jarang melempem seperti kerupuk kena air.

Tulisan di atas bukan statemen yang saya anggap terjadi kepada semua orang, tetapi lebih kepada diri saya sendiri yang akhir-akhir ini kurang "bermutu" dalam dakwah bil qolam. Dakwah lewat tulisan.

Menulis. Sekilas memang terlihat mudah. Iya benar. Kalau hanya asal menulis. Tapi menulis yang benar menurut saya pribadi, bukan menulis yang asal coret. Menulis yang ideal adalah menulis yang mampu memberikan nilai kemanfaatan bagi siapapun yang membacanya. Itu baru namanya menulis. 

 Jika kita melihat berbagai penulis besar. Apapun yang dituliskan oleh mereka, selalu memberikan dampak perubahan. Entah dalam perubahan yang dapat kita lihat secara nyata, atau yang kasat mata. Misalnya, berbagai pemikiran dan revolusi besar. Kebanyakan bermula dari pemikiran seseorang yang dituliskan, kemudian dibaca oleh banyak orang. Dan berkembang menjadi bola salju menggelinding. Semakin besar dan besar lagi. 

Kembali ke topik menulis, tentu pembaca semua di sini adalah penulis. Ingat, penulis. Tapi penulis jenis "biasa" atau bukan, itu yang saya kurang tahu. Penulis jenis biasa adalah penulis yang ya hanya bisa menyalin tulisan (tapi tetap menulis kan? :). Atau jenis berikutnya yang menuliskan apa yang dipikirkannya, sembari berbagi dan belajar. Atau ada pula yang hanya menulis sendiri, dan dibaca sendiri. Umumnya ini untuk akhwat yang (mungkin) suka menulis di diary.

Terlepas apapun profesi anda, saya hendak mengatakan menulis itu penting. Selain akan mengabadikan pemikiran kita, menulis juga akan mengantisipasi kondisi manusia yang rawan lupa, karena memori yang begitu terbatas. Apalagi seorang publik figur, betapa kemampuan menulis yang mumpuni sangat diperlukan. 

Akhirnya, mari semua merenungkan kembali. Sudahkah kita mau dan mampu untuk menulis. Mau saja tidak cukup, mampu saja juga omong kosong jika no action. Maka, solusinya adalah menulislah sekarang juga, tak perlu menulis yang bagus dulu. Jelek bukan masalah, karena masalah yang sesungguhnya adalah ketika anda tidak mau menulis! :)

Salam sukses para Jawara!

Editor in Chief
@sang_pena
Semarang, 11 Januari 2013.
Boleh dibaca siapapun, kapanpun, dimanapun, selama dia masih menginjak bumi Allah :)

Comments

  1. betul bangettz... :)
    semangat menulis dan terus belajar menulis..

    ReplyDelete
  2. artikel menarik kunjungi juga yh blog ane www.mbahgahol.blogspot.com
    follow aja nnti saya followbalik blog kamu

    ReplyDelete
  3. nice!
    mari mulai menulis :)
    salam kenal :
    http://miftahrf.blogspot.com/

    ipm berjaya!!!

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.

Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Seberapa Cepat Loading Blog Anda?