Karena Kamu Begitu Berharga
Sang Pena - Selamat malam kawanku, sudahkah kita mengabadikan hari ini
dalam catatan dan goresan? Semoga sudah ya :) kita tidak pernah tahu, entah
sampai kapan jatah hidup ini berbatas, bisa jadi cepat, atau kadang lambat. Hanya
saja kita harus bersiap kawan, anytime,
anywhere, bahwa suatu saat kita pasti dijemput.
Entah itu dalam keadaan beriman, atau jauh dari iman. Entah itu
dalam keadaan khusnul khatimah, atau dalam keadaan su’ul khatimah. Berharap dalam
doa, semoga kita semua diberikan kisah hidup yang gilang gemilang, dan penghujung
khusnul khatimah :) aamiin.
Jujur, semakin ke sini saya semakin miris, betapa banyak
generasi muda yang kini jauh dari jalan yang terang. Entah karena kegelapan
sudah membutakan, atau mereka merasa kegelapan memberikan ketenangan (yang
palsu tentunya). Saya yakin, haqqul yakin, seandainya mereka saat ini merasa
bahagia dengan pilihan gelap, itu semua hanyalah semu belaka. Di hati kecil
pasti ada jeritan yang sejatinya mengajak mereka pulang ke jalan yang
sebenarnya. Atau hati yang sudah mati? Entahlah :)
Teringat salah satu petuah founding father’s negara Indonesia, Presiden Soekarno “beri aku
1000 orang tua, maka akan aku pindahkan gunung semeru. Beri aku sepuluh pemuda,
maka akan kuguncang dunia!”
Kata ini sangat jauh bertolak belakang dengan realita yang
terjadi sekarang. Buktinya, jika ada lima sampai sepuluh pemuda yang berkumpul.
Bukan dunia yang terguncang, tapi malahan panggung, para gadis yang histeris
dan setengah gila melihat mereka: BOY BAND lagi konser.
Tidak, bukan soal boy band yang akan dibahas di sini. Tapi soal
kontribusi. Peran pemuda itu sangat vital bagi negara, lebih-lebih bagi pemuda
itu sendiri yang menjadi elemen penting di masyarakat. Jika keberadaan pemuda
tidak dapat memberikan kontribusi positif di lingkungannya, apa artinya? Berarti
sama saja dia dengan veteran-veteran zaman yang mulai lapuk itu.
Wahai pemuda, engkau itu sangat berharga. Sejarah – di berbagai
belahan dunia, terutama Islam –mencatat bahwa pemuda di masa lalu pernah
menorehkan namanya dengan tinta emas.
Lihatlah Bilal Bin Rabbah! Beliau adalah muadzin pertama
dalam sejarah Islam, lisannya hanya terucap “ahad! Ahad! Ahad!” ketika disiksa
dengan berat, beliau senantiasa setia menemani Rasulullah di kala perang,
bahkan Rasulullah mendengar bunyi tapak selipar Bilal di surga. Yang perlu
dicatat, Bilal usianya masih muda kala itu.
Ada lagi, Mus’ab bin Umar, beliau adalah seorang pemuda
rupawan idaman hati setiap wanita Makkah, disiksa bapak ibunya tetapi tetap
memilih agama Islam, menjadi duta pertama yang diutus Rasul ke Madinah untuk
mengajarkan Al Qur’an, beliau adalah pemegang panji Islam ketika perang Uhud,
dan syahid di sana.
Terakhir kawanku, pemuda revolusioner, luar biasa dan
diabadikan sejarah Islam sekaligus dunia, yakni Muhammad Al Fatih, seorang yang
berhasil menaklukan Romawi Timur melalui Konstantinopel dengan pasukan elit
pertama dalam sejarah dunia: Jannisary.
Satu hal yang perlu dicatat dari Muhammad Al Fatih adalah,
bahwa beliau dilantik menjadi Sultan ketika masih berusia 19 tahun dan
penaklukannya atas Konstantinopel terjadi ketika usianya masih 21 tahun. Menguasai
7 bahasa (Arab, Latin, Persia, Yunani, Serbia, Turki dan Israel). Luar biasa!
:)
Adakah generasi saat ini yang seperti Muhammad Al Fatih? Masih
ada, termasuk anda yang saat ini membaca tulisan ini.
Mari kita tunjukkan, bahwa kita berbeda, bahwa kita “berharga”
bukan hanya bagi keluarga terkasih, tetapi juga untuk umat Islam dan umat
manusia. Impian besar tidak ada yang melarang, justru sayang sekali ketika kita
hanya berimpian kecil dan biasa, bukankah bermimpi itu gratis ya? Maka mimpikanlah
hal terdahsyat! Catat, ingat, dan lakukan!!
Karena kamu begitu berharga wahai generasi muda :)
Blora, dalam dinginnya malam.
Tidak peduli seberapa jeleknya tulisan,
Karena sejelek apapun, dia lebih tajam dari ingatan :)
27 - 10 - 2013 | 12.10 am
Tidak peduli seberapa jeleknya tulisan,
Karena sejelek apapun, dia lebih tajam dari ingatan :)
27 - 10 - 2013 | 12.10 am
Karena kamu begitu berharga wahai generasi muda :)
ReplyDeletebetul betul betul :)
ReplyDelete