Raih Masa Depanmu!
“Tidak ada orang gagal yang tidak punya masa depandan tidak ada orang sukses yang tidak punya masa lalu” – Rangga Umara
Sang Pena - Semua orang pasti memiliki sejarah. Ada yang gilang
gemilang, ada yang redup padam. Ada yang sukses, ada yang gagal. Semua tak
lebih adalah warna, penyempurna agar bumi ini melakukan tugasnya. Seandaianya semua
orang sukses semua, atau gagal semua, bisa dibayangkan betapa membosankannya
bumi ini.
Jika semua orang sukses, mungkin kita akan jenuh dan bosan,
hidup tidak ada tantangan, tidak ada perlawanan, sama sekali. Jika hidup ini
selalu gagal, tanpa pernah ada satupun yang merayakan keberhasilan, mungkin
perabadan sudah di ambang kepunahan, karena begitu bosannya dengan kegagalan.
Untungnya tidak demikian, Allah maha merencanakan. Dibuatlah
sebagian orang yang sukses dengan pencapaian luar biasa. Dibuat pula – sebagian
besar – yang hidup dalam bayangan orang lain, yang selalu menginginkan
standard, hidup standard, mapan, tanpa tantangan. Ada pula yang hidupnya
menderita, lahir batin, seolah ingin segera saja ia mengakhiri kisahnya di
dunia.
Sebenarnya penciptaan itu semua tidak lain adalah sebuah
pelajaran berharga, bagi manusia. Pelajaran bagi yang sukses agar tidak
melupakan yang masih miskin – belum sukses, atau apapun namanya. Pelajaran bagi
yang miskin, agar tidak selamanya bermimpi dan berpangku tangan, harus sadar
bahwa perubahan itu harus diraih dengan “bergerak”. Lalu terakhir, pelajaran
bagi yang hidup di garis tengah, bisa saja sewaktu-waktu ia menjadi miskin, pun
sewaktu-waktu ia bisa menjadi konglomerat, mengantongi seisi jagat.
Tapi, waktu tetaplah waktu, seberapapun kejayaan dan kisah
yang kita kumpulkan. Yang kaya, hingga yang miskin. Semua akhirnya akan
bermuara pada satu titik pasti: KISAH AKHIR. Dan kisah akhir adalah pilihan
sekali jalan yang kita siapkan dari sekarang, bekal. Bisa jadi kita saat ini
gilang gemilang, berlimpah nikmat dan kekayaan, jika kisah akhir buruk, not happy ending, sia-sialah hari ini. Pun
jika kisah kita hari ini lebih buruk daripada lumpur hitam jejak kerbau desa
itu, selama KISAH AKHIR kita ditutup dengan manis, maka bolehlah kita bersuka
hati.
Lalu ini tentang apa?
Entahlah, wong namanya
nulis itu kan sesuka jari saya yang bergerak ini :)
Kisah akhir itu adalah masa depan, masa yang kedatangannya
kita sambut dari sekarang. Masa yang kejadiannya masih jauh, tapi bayangan dan
aromanya bisa kita rasa sedari sekarang.
Jika kita pernah dijatuhkan di masa lalu, jangan biarkan kesrimpung ke dua kalinya di masa depan.
Jatuh itu cukup sekali, jika sampai berkali-kali, bebal itu namanya. :)
Ingat, jadilah seperti bola karet, semakin keras dan kencang
dia dijatuhkan ke bawah, ia akan memantul tinggi, dan semakin tinggi. Kalau sekarang
anda, saya, kita, mereka, atau siapapun sedang "jatuh" begitu kerasnya,
bersyukurlah. Jadikan kesempatan hari esok untuk bangkit dan mencapai raihan
lebih tinggi.
Bangkit dan bangkitlah! Masa depan itu, murni milikmu! Jangan lupa usaha dan libatkan Allah, Tuhanmu. Sejarah boleh saja mencatat nama-nama
orang besar, itu milik orang lain. Tapi sejarah untuk diri kita, biar kita
sendiri yang menentukannya. La tahzan, innallaha ma'ana :)
Selamat istirahat, :)
Semarang, berkawan
nyamuk yang makin gendut di beberapa jempol kakiku, merindu ibu
31 Oktober 2013 | 12:12
am
Comments
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.
Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih