Menjadi Pelajar Ideal Berkemajuan



 
“Hendaklah kalian melakukan amal dengan sempurna. Jika tidak mampu berbuat yang sempurna, maka lakukanlah yang mendekatinya” (HR. Bukhari)

Sebelum membaca tulisan lebih jauh, perlu dipahami dari awal bahwa pelajar di sini bukan saja mereka yang menempuh studi di bangku pendidikan SD – SMA. Lebih jauh, pelajar adalah siapapun yang belajar, yang berkeinginan kuat untuk meraih ilmu. Tidak peduli seberapa tua usianya, atau seberapa tinggi jabatannya. Selama dia belajar, ia pelajar! (@alefiko) 

Ketika berbicara tentang pelajar, tentu kita tidak cukup melihat pelajar sebagai subjek. Banyak stake holder yang akan dan harus terlibat dalam merumuskan konsep pelajar ideal, yang berkemajuan. Pelajar yang tidak hanya berprestasi, tapi juga memiliki aksi. Pelajar yang tidak hanya beretorika, tapi juga memiliki etika. Pelajar yang berfikir dan bergerak.

Pelajar ideal yang berkemajuan. Apakah itu pelajar yang nilainya selalu sempurna? Yang meraih ratusan trofi kemenangan dari berbagai kejuaraan dan olimpiade? Yang terlahir dengan kemampuan ajaib, lalu dapat menyelesaikan banyak soal rumit dalam hitungan detik seperti Lintang? Siapakah mereka, para pelajar berkemajuan itu?

Pelajar berkemajuan bukanlah mereka yang terlahir sempurna. Bukan turun dari langit, lalu menghadirkan raihan prestasi yang istimewa dan dalam sekejap dikenal dunia. Bukan, sungguh bukan itu sama sekali. Pelajar berkemajuan, adalah pelajar biasa. Pelajar biasa, mungkin sekolah di sekolah biasa, tidak harus yang favorit. Makan nasi yang sama, bahkan bisa tidak lebih beruntung dari kita. Dan tumbuh berkembang di lingkungan yang serupa dengan kita. 

Lalu, dimana letak yang menjadikannya berkemajuan?

Pelajar ideal berkemajuan, mengasah jiwanya untuk peka, mampu merasa, dan belajar dimanapun ia berada. Tidak melihat apapun objeknya, ia belajar, apapun. Pelajar berkemajuan adalah pelajar yang merdeka, yang menjadikan dunia sebagai perpustakaan hidup. Menjadikan buku sebagai nafas, dan menulis sebagai denyut layaknya jantung. 

Luhur budi pekertinya, seperti kode program yang tersusun rapi dan kuat tertancap, mendarah daging hingga usianya matang untuk melakukan penaklukan. Bijaksana melampaui batas kemampuan, hingga setiap untaian petuahnya dapat meresap penuh makna.

Jangan ditanya intelektualitasnya, boleh jadi ia tak terlihat pandai dalam hitam di atas putih. Mungkin dikira bodoh oleh sekitar. Namun, ia menguasai banyak hal dalam sedikit, dan menguasai sedikit di hampir banyak hal. Ilmunya lengkap, bisa menjadi tukang servis, bisa menjadi raja, sesekali olahragawan, dan filsuf jika ia mau. 

Ia mandiri. Belajar berdiri dengan kaki yang kuat berpijak bumi. Dua tangan yang tak letih menjadi penopangnya meraih rezeki. Baginya, hidup adalah kebermanfaatan. Sebisa mungkin memberi sekalipun kekurangan mengakrabi diri. Pemahamannya kuat, bahwa berbagai tak pernah sedikitpun mengurangi.
Pelajar berkemajuan adalah filicium yang menyebarkan serbuk sari kebermanfaatan di sekitar tempat ia berdiri. Seperti tepung serbuk sari yang meluncur, lalu disebarkan oleh angin ke segenap penjuru arah.

Pelajar ideal berkemajuan, adalah mereka yang tak hanya mampu melihat tapi juga memandang. Ketika kemampuan melihat terbatas oleh daya jangkau mata, maka memandang memungkinkannya untuk menembus batas cakrawala. 

Pelajar berkemajuan tak hanya melihat hari ini, esok atau lusa. Tapi ia mempersiapkan sebuah raihan prestasi yang besar, di tahun-tahun yang jauh, di abad yang jauh, hingga milenia mengabadikannya dalam sebuah nama yang dicatat sejarah. Ya, pelajar berkemajuan sudah berfikir sejauh itu, dalam jangkauan kecepatan cahaya, di tempat yang jauh.

Namun, sekali lagi pelajar ideal berkemajuan, tetaplah manusia biasa. Ia tidak tercipta, tetapi dibentuk, oleh siapa? Diri kita sendiri. Ia mungkin pernah salah, namun ia memperbaikinya. Hanya saja, kesalahannya yang kecil tersebut tidak dibiarkan berlarut menjadi bukit, bahkan gunung kesalahan. Ia menggantikannya dengan kebaikan yang jauh lebih banyak, manfaat yang jauh lebih besar, untuk menutupi segenap kesalahannya.

Pelajar ideal berkemajuan, adalah manusia biasa. Ia sedang berada di antara kita, sedang membaca tulisan ini, dan berniat menjadi bagian dari tulisan ini, menjadi pelajar berkemajuan, untuk memberikan yang terbaik bagi siapapun yang berada di sekelilingnya. 

Segeralah berlari, kesalahan mungkin pernah terjadi, namun kesempatan itu masih ada, untuk perbaiki diri. Mari, siapapun untuk menjadi pelajar yang berkemajuan! :)

Bersambung…
Ditulis di rumah bisnis mahasiswa
Semarang, 20 Februari 2014, 10:01 pm
Penuh kesyukuran, menjadi keluarga berkemajuan ^^

Comments

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.

Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Daftar 50 Promising University Indonesia