Melukis Senja
Sang Pena - Melukis Senja
Senja adalah semesta yang terbentang
Kala bias jingga menjelma menjadi malam
Ketika rasa menjadi kuas bagi jiwa
Dan langit menjadi kanvas milenia zaman
Sungguhpun rerumput bergoyang disapa sang bayu
Nyiur melambai, sampaikan salam kepada surya
Tetap saja sayang, tiada kunjung ku mengerti isyarat jiwa
Sedetik senja, adalah setetes air dalam dahaga sahara
Namun apalah daya, karena diri ini bukan pujangga
Hari ini kembali ku lepas senja
Biar ia pulang kepada pelukan malam
Karena esok, langit akan hadirkan surya
Dalam kehangatan dan cintanya yang sempurna
Semarang, 17 Mei 2014
Mendung, mau hujan | semoga ada pelangi...
Senja adalah semesta yang terbentang
Kala bias jingga menjelma menjadi malam
Ketika rasa menjadi kuas bagi jiwa
Dan langit menjadi kanvas milenia zaman
Sungguhpun rerumput bergoyang disapa sang bayu
Nyiur melambai, sampaikan salam kepada surya
Tetap saja sayang, tiada kunjung ku mengerti isyarat jiwa
Sedetik senja, adalah setetes air dalam dahaga sahara
Namun apalah daya, karena diri ini bukan pujangga
Hari ini kembali ku lepas senja
Biar ia pulang kepada pelukan malam
Karena esok, langit akan hadirkan surya
Dalam kehangatan dan cintanya yang sempurna
Semarang, 17 Mei 2014
Mendung, mau hujan | semoga ada pelangi...
Comments
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.
Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih