Prosa Pagi

Semua orang perlu kekalahan, tetapi kekalahan bukan tempat tinggak yang baik - katamu tempo hari. Berkali terdengar lirih suara, dalam doa yang terendap keluar dari bilik bambu berjamur. Kau merahasiakan hati mulia, dalam hiruk pikuk kepongahan dunia.

Sementara bait demi bait tulisan ini tersusun, terselip namamu di antaranya. Seperti teman lama yang merindukan masa muda, senja yang keemasan di masa muda.

Kalah, kita pernah kalah. Namun caramu membesarkan hati selalu mengagumkan, memposisikan kekalahan sebagai kawan. Katamu, "Kekalahan selalu menyisakan cendawan, yang pada masanya ia akan berbuah kemenangan" seraya tersenyum setelah beberapa biji peluru menembus dadamu, basah berdarah-darah.

Semarang, 24 Mei 2014

Comments

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Daftar 50 Promising University Indonesia