Thinking Before You Speak #
picsource: iai.tv |
sangpena.com | Bismillahirahmanirahim
Ketika kita menjalani
kehidupan , tentu tidak selamanya berjalan mulus .
Saat kita belajar
mendekatkan diri pada sang pencipta , tentu semuanya ada prosesnya . Semakin
kita ingin mendekatkan diri kepada Allah , maka akan semakin banyak jalan
berbatu yang harus kita lewati . Banyak cara Allah menunjukkan rasa cinta
kepada hamba-Nya .
Naik turunnya iman
seseorang menjadikan sebuah tantangan , apabila iman kita sedang mengalami
penurunan , beristigfarlah dan ingatlah dosa – dosa yang kita perbuat . Dear ,
jangan sampai ketika iman kita menurun kita malah terbuai dengan keindahan
dunia dan melupakan bahwa Allah berhak memanggil kita ke sisi-Nya kapanpun dan
dimanapun .
Bagaimana pun jangan
sampai kita membiarkan iman kita turun drastis , kita harus ingat bahwa
ketakwaan kitalah yang akan membawa kita ke syurga-Nya ..
Ibaratkan sebuah nilai ,
bagaimana perasaan kita ketika nilai kita mengalami penurunan dan bagaimana
perasaan kita ketika nilai kita mengalami peningkatan . Tentunya berbeda ;)
step by step ;) *you will
know what i mean ;)
Berbicara tentang proses, apa sih proses itu ??
Apa hanya mengikuti
jalannya waktu yang berputar ?? Bagaikan seekor hamster yang berputar pada roda
di dalam kandangnya . Apa hanya menikmati perjalanan hidup ?? Bahagia sampai
lupa akhirat , sedih baru mengingat sang pencipta dan istirahat ketika mulai
bosan dan lelah . Atau meniatkan dalam hati dan kemudian melakukkan usaha demi
menjadi yang terbaik di mata sang pencipta meskipun itu sedikit demi sedikit
tanpa diketahui orang lain ??
Dear , tak sedikit orang
yang memiliki pemikiran berbeda dengan kita ..
Namun , tak banyak pula orang
yang dapat melihat proses perubahan seseorang melalui usaha - usaha kecil yang
dia lakukkan .
Ketika berbicara hal ini
, tentu " kepekaan " terhadap situasi , kondisi lingkungan sekitar
kita menjadi temanya .
Kenapa masalah “
kepekaan “ ?? Karena jika kita tidak peka terhadap lingkungan kita , bagaimana
kita bisa melihat perubahan – perubahan kecil yang memberikan manfaat dan
kebaikan bagi sekelilingnya .
Namun , yang terpenting
adalah jangan sampai perbedaan pikiran itu menghentikan langkah kita untuk
melakukkan kebaikan ;)
Karena , Allah yang
berhak menilai apa yang dilakukkan setiap hamba-Nya . Manusia hanya mengkritik
dan kritikan dari orang pun memiliki 2 tipe yaitu kritik yang membagun atau
kritik yang menjatuhkan .
Bicara tentang lisan ,
Ketika seseorang mencoba untuk menfitnah , menjelekan , bahkan menjatuhkan kita
alangkah baiknya kita doakan saja semoga Allah bukakan hati kecilnya dan
pikirannya . Dan cukup ingatkan bahwa lisan itu yang menjadi permasalahan
yang dapat mencelakakan kita sendiri .
“ Seburuk – buruknya manusia adalah yang tidak
pandai menjaga lisannya “ . Karna apabila yang kita ucapkan tidak kita ketahui kebenarannya
, itu fitnah namanya . Dan dalam Al- Qur'an pun sangat jelas tentang hukum
menfitnah seseorang .
Ketika bertanya tentang
bagaimana cara menghadapi orang yang sedang menfitnah , menjelekkan kita ??
Seorang ustadz berkata
" kalau bisa di nasehati supaya dia tidak melakukkan hal tersebut ,
kalau tidak bisa serahkan pada Allah .
Dari penjelasan beliau ,
saya berpikir " bagaimana mungkin kita sebagai saudara muslim membiarkan
saudara muslim kita menfitnah dan menjelekkan saudaranya sendiri ". Maka
dari itu kita berhak menasehatinya secara lemah lembut , jangan dengan kata –
kata yang kasar . Bicaranya melalui hati agar dapat di terima oleh hatinya dan
dapat menjadi pemikiran untuknya .
Bukankah sering kita
dengar
" Lebih baik diam
dari pada berbicara tapi tak ada manfaatnya " .
" Pandai -
pandailah kita menjaga lisan "
“ Lisan kita yang dapat membawa kita kedalam syurga atau bahkan neraka . Tergantung pada apa yang kita ucapkan “.
“ Lisan kita yang dapat membawa kita kedalam syurga atau bahkan neraka . Tergantung pada apa yang kita ucapkan “.
Bukankah banyak orang
telah mengetahui " ketika seseorang menjelekkan saudaranya , apalagi
membuka aib saudaranya itu akan merendahkan orang yang membicarakan kejelekan
saudaranya itu sendiri ??
Dear , apabila ada
seseorang diantara kalian sedang membicarakan keburukan orang lain , maka tak
lain orang tersebut sedang menjelekkan dirinya sendiri . Kenapa ?? karena dia
membuka aib saudaranya sendiri .
Dan dalam sebuah Hadist
pun jelas dikatakan:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ
مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ
كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ
عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ
فيِ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ
فِي عَوْنِ أَخِيْهِ …“Siapa yang melepaskan dari seorang mukmin satu kesusahan
yang sangat dari kesusahan dunia niscaya Allah akan melepaskan darinya satu
kesusahan dari kesusahan di hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang
sedang kesulitan niscaya Allah akan memudahkannya di dunia dan nanti di
akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim niscaya Allah akan menutup
aibnya di dunia dan kelak di akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya
selama hamba-Nya itu menolong saudaranya….” (HR. Muslim no. 2699)
يَا مَعْشَرَ مَنْ
آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ اْلإِيْمَانُ قَلْبَهُ، لاَ تَغْتَابُوا
الْمُسْلِمِيْنَ، وَلاَ تَتَّبِعُوْا عَوْرَاتِهِمْ، فَإِنَّهُ مَنِ اتَّبَعَ
عَوْرَاتِهِمْ يَتَّبِعِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَوْرَاتِهُ، وَمَنْ يَتَّبِعِ اللهُ
عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ
“Wahai sekalian orang
yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum masuk ke dalam hatinya.
Janganlah kalian mengghibah kaum muslimin dan jangan mencari-cari/mengintai
aurat mereka. Karena orang yang suka mencari-cari aurat kaum muslimin, Allah
akan mencari-cari auratnya. Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah,
niscaya Allah akan membongkarnya di dalam rumahnya (walaupun ia tersembunyi
dari manusia).” (HR. Ahmad 4/420, 421,424 dan Abu Dawud
no. 4880. Kata Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Abi Dawud:
“Hasan shahih.
Aurat disini bermaksud
pada aib , kesalahan , kekurangan seseorang .
( Yang saya ketahui
seperti itu dari bacaan yang pernah saya baca )
Tutuplah
cela yang ada pada dirimu dengan menutup cela yang ada pada saudaramu yang
memang pantas ditutup .
إِنَّ الَّذِيْنَ
يُحِبُّوْنَ أَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِيْنَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ
أَلِيْمٌ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ
“Sesungguhnya
orang-orang yang menyenangi tersebarnya perbuatan keji2 di kalangan orang-orang
beriman, mereka memperoleh azab yang pedih di dunia dan di akhirat….”
(An-Nur: 19)
لاَ يَسْتُرُ اللهُ عَلَى عَبْدٍ فِي الدُّنْيَا إِلاَّ سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tidaklah Allah menutup aib seorang hamba di
dunia melainkan nanti di hari kiamat Allah juga akan menutup aibnya.”
(HR. Muslim no. 6537)
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu
kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang
diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula
wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi
wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang
mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu
panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan
ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak
bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. (
Q.S Al-Hujuraat ayat 11 ).
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang
kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu”. ( Q.S Al-Hujuraat ayat 6 ).
Okee sekian ..
Penulis: Lilis Uswatun Hasanah | Follow: @LilisNuraga
Comments
Post a Comment
Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.
Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih