Setelah Wisuda, Lalu Apa?

Setelah Wisuda, Lalu Apa?
sangpena.com - Setelah Wisuda, Lalu Apa? | Wisuda, bagi sebagian kalangan adalah suatu hal yang membanggakan, suatu hal yang membahagiakan. Apalagi sudut pandang semester awal-awal kuliah, begitu mendengar kata wisuda, visualisasi mereka adalah bebas tanggungan belajar, bebas tugas rumah, bebas biaya kuliah dan bisa langsung melamar kerja.(baca juga: Berpikir Bijaksana)

Pandangan seperti itu memang tidak salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Karena faktanya pengangguran terdirik (sarjana) di Indonesia ini jumlahnya tidak kalah fantastis dengan jumlah pengangguran yang hanya lulus SD, atau bahkan tidak sekolah.

Hal tersebut tentu menimbulkan tanda tanya besar, apakah kampus hanya sebatas melahirkan wisudawan pengangguran? Setelah wisuda, tamat sudah riwayat mereka, stempel pengangguran menempel di jidat mereka bertahun-tahun.

Hmm,

Jadi, seperti apa kita seharusnya? Jika posisinya saat ini sudah di ujung tanduk menjelang wisuda, dan Anda termasuk orang yang harap-harap cemas dan ragu di hari setelah wisuda mau ngapain, cobalah beberapa hal berikut ini. Semoga tidak terlambat, sekalipun bisa juga dibilang terlambat. Hehe.

1. Cobalah untuk memperbaiki penampilan wawasan keilmuan Anda. 
Bisa jadi anda termasuk orang yang tidak serius semasa kuliah, yang ujung-ujungnya setelah wisuda baru sadar -__-. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, perbaiki dan tambahlah wawasan anda di bidang yang paling membuat Anda tertarik. Kalau tidak sesuai jurusan pas kuliah? Yo lanjut terus, apapun, pastikan kita menjalaninya dengan HATI :)

2. Silaturahmi dengan rekan kita di kampus
Tentu tidak sedikit kawan kita yang memiliki track record cukup baik di kampus, mulai dari awal hingga akhir kuliah. Cobalah silaturahim dengan mereka, bisa jadi apa yang tidak kita ketahui dapat kita temukan. Dan siapa tahu juga, mereka ada informasi pekerjaan atau lowongan yang pas dengan minat dan bakat Anda.

3. Memperluas jaringan.
Halooo, ini dunia serba canggih dan modern. Jangan sampai anda tidak punya facebook atau twitter. Keduanya sepele? Iya, tapi keduanya bisa jadi mesin penghasil uang kalau kita tahu. Tapi yang terpenting adalah, temukanlah relasi yang berkualitas, baik offline maupun online. Mulai sedia kartu nama, siap tukeran kartu nama sewaktu-waktu ada event besar yang mempertemukan kita dengan orang-orang yang lebih dulu sukses.

4. Berwirausaha.
Sebenarnya ini dijadikan pilihan pertama, bukan terakhir. Tapi mengingat kebanyakan orang merasa tidak berbakat jualan, maka ini saya letakkan paling akhir. Kenapa harus wirausaha? Karena perniagaan menjadi pintu rezeki paling besar bagi umat Islam. :)

Sebenarnya lebih banyak alasan yang lain, tapi intinya BERWIRAUSAHALAH, jangan takut memulai, ketakutan yang berlebihan untuk memulai itu semacam durhaka mendahului takdirNya, coba dulu, coba lagi, coba terus, sampai gagal yang lelah mengejarmu.

Okay, selamat sore dan salam ganteng berkemajuan #eh :D

Semarang, dalam panasnya bulan Oktober -_- | 17 Oktober 2014.

Comments

Post a Comment

Silakan tinggalkan komentar, yang sopan ya :) | Semua komentar akan dimoderasi.

Hendak diskusi dengan penulis, silakan via email di pena_sastra@yahoo.com. Terima kasih

Popular posts from this blog

Your Link Exchange

Forum ICITY: Transformasi Cara Berkomunikasi & Berbagi Solusi

Daftar 50 Promising University Indonesia